Logo Bloomberg Technoz

Lebih jauh, Usman memaparkan, Starlink akan didorong melayani wilayah yang belum terjangkau internet, termasuk di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN).

“Misalnya Starlink di IKN atau daerah yang belum masuk. [Internet] satelit mengatasi persoalan geografis. Mereka [Starlink] nggak mungkin ke Jakarta, fiber optik itu stabil tapi lebih mahal dari BTS [antena] microwave,” jelas Usman.

Usman mengutip data penyebaran akses internet dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), baru di kisaran 78,9%. “Nggak usah takut sama kompetisi. Jangan khawatir. Pemerintah akan menata, seperti apa persaingan itu akan meningkatkan pelayanan di telekomunikasi,” pungkas Usman.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan secara terpisah juga meyakini bahwa Starlink dapat mendukung penetrasi internet di wilayah terpencil, dimana para operator seluler atau pelaku jasa internet belum masuk.

“Menurut saya ini bagus karena ada banyak blind spot [belum meratanya distribusi internet Indonesia]. [Starlink] akan membawa dampak baik pada dua sisi, kesehatan dan keamanan. Dengan demikian, lanjut Luhut, wilayah pedesaan yang belum dijamah internet bisa dilayani oleh Starlink. “Kedua juga soal keamanan,” kata Luhut.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi bulan lalu telah menyampaikan bahwa Starlink bukan ancaman untuk para pemain jasa internet eksisting. Segala persyarakat pun telah dipenuhi oleh Starlink Indonesia, entitas bisnis yang merupakan kepanjangan tangan layanan internet satelit dari SpaceX milik Elon Musk.

Nggak mengancam. Kita memberi ruang yang fair untuk semua. Mereka mau berusaha, silahkan saja, tapi harus sesuai regulasi di Indonesia,” cerita Budi.

Budi menegaskan bahwa Starlink Indonesia telah melewati tahap uji laik operasi (ULO) dan mendapatkan persetujuan permohonan ULO dari Kemenkominfo usai percobaan operasi di beberapa stasiun bumi milik perusahaan. 

Pekerjaan selanjutnya, Starlink akan melakukan uji coba di IKN pada bulan ini, atau wilayah yang jauh dari akses telekomunikasi. “Starlink kan teknologinya satelit, masa uji coba di Jakarta? Mesti di daerah yang minim telekomunikasi baru kita lihat paten nggak ini barang, iya kan?” kata dia.

Untuk diketahui, Direktur Eksekutif ICT Insitute sekaligus pengamat telekomunikasi Heru Sutadi mempercayai bahwa secara perlahan bisnis Internet Service Provider (ISP) dan operator telekomunikasi tergerus oleh keunggulan satelit orbit rendah Starlink itu.

“Masuknya Starlink akan memengaruhi bisnis internet dan operator telekomunikasi dalam  jangka menengah dan panjang. Jangan kaget saja jika ada operator telekomunikasi yang dalam 3-5 tahun akan collaps,” sanggah dia.

(fik/wep)

No more pages