Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) membukukan kinerja keuangan yang cukup positif sepanjang kuartal I-2024.

Mengutip laporan keuangan, Jumat (3/5/2024), TOWR membukukan laba bersih sebesar Rp797,3 miliar, naik 5,66% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Rp752,4 miliar.

Selain itu, total pendapatan TOWR juga meningkat 6,35% menjadi Rp3,04 triliun dari sebelumnya di Rp2,86 triliun.

Secara rinci, pendapatan tersebut ditopang oleh pihak ketiga yang berasal dari pendapatan sewa, jasa dan lainnya yang sebesar Rp3 triliun. Kemudian, dari pihak berelasi sebesar Rp43,2 miliar.

Jasa sewa tersebut berasal dari PT Indosat Tbk (ISAT) yang menyumbang pendapatan sebesar Rp1,11 triliun atau 37%. Kemudian dari PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp989,2 miliar atau setara 32%, dan PT Telkomsel sebesar Rp365,8 miliar atau 12% ke pendapatan.

Naiknya pendapatan TOWR membuat beban pokok pendapatan ikut melonjak menjadi Rp924,8 miliar dari sebelumnya, Rp805,1 miliar.

Alhasil, laba bruto tercatat sebesar Rp2,12 triliun. Angka ini masih mengalami kenaikan 3,02% dibandingkan kuartal I 2023 yang sebesar Rp2,05 triliun.

Sementara itu, total aset TOWR hingga akhir Maret 2024 tercatat sebesar Rp69,32 triliun, meningkat dari sebelumnya di Rp68,41 triliun.

Akuisisi IBST

Sebelumnya, TOWR  dikabarkan telah resmi memenangkan lelang untuk akuisisi salah satu operator menara telekomunikasi independen lain, yakni PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST).

Akuisisi tersebut dilakukan melalui anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia atau Protelindo, yang kemungkinan bersepakat untuk mengakuisi sekitar 80% saham milik IBST, berdasarkan informasi di pasar.

Sumber tersebut juga mengatakan bahwa tawaran mengikat tersebut sudah diajukan antara Akhir Februari dan Maret tahun ini.

Meski begitu, Wakil Direktur Utama TOWR Adam Ghifari masih belum bersedia mengkonfirmasi kabar tersebut. Ia memastikan akan menginformasikan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

"Kami belum dapat memberikan komentar terkait hal ini. Keterbukaan informasi akan kami sampaikan sesuai ketentuan yang berlaku kalau memang ada yang perlu di-disclose," ujar Adam saat dikonfirmasi Bloomberg Technoz, belum lama ini.

Selain TOWR, IBST sendiri sebelumnya telah mendapat penawaran untuk diakuisisi oleh tiga perusahaan lain. Ketiga perusahan itu adalah PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL), PT Tower Bersama Tbk (TBIG), dan perusahaan investasi infrastruktur global Actis.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham IBST saat ini mayoritas dimiliki oleh PT Bakti Taruna Sejati sebanyak 79,88%, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) 8,50%, dan sisanya dimiliki oleh publik sebanyak 11,62%.

Berdasarkan laporan tahunan 2023, IBST tercatat memiliki total jumlah menara sebanyak 3.234, dengan total penyewa menara sebanyak 5.885 dan rasio kolokasi 1,82. IBST juga memiliki kabel serat optik sepanjang 17.239 kilometer (km).

(ibn/dhf)

No more pages