Logo Bloomberg Technoz

Asing Masuk Lagi, Reli Surat Utang RI Berlanjut

Ruisa Khoiriyah
03 May 2024 14:20

Rupiah tengah menguat melawan dollar Amerika Serikat (16/1) seiring spekulasi The Fed akan berhenti menaikkan bunga hingga otot dollar melemah (Bloomberg)
Rupiah tengah menguat melawan dollar Amerika Serikat (16/1) seiring spekulasi The Fed akan berhenti menaikkan bunga hingga otot dollar melemah (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Reli harga surat utang RI masih berlanjut hari ini, Jumat (3/5/2024), tersulut sentimen bullish pasar global yang kini terlihat semakin optimistis akan ada penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) mulai November nanti.

Imbal hasil surat utang RI berdenominasi rupiah tenor 5 tahun, INDOGB-5Y, turun tajam hingga 10 bps sampai siang ini ke level 6,98%, menjadi penurunan terbesar sejak pertengahan Desember tahun lalu. Sedangkan tenor acuan, INDOGB-10Y terpantau turun 1 bps ke 7,17%, disusul penurunan tenor 15Y ke 7,05% dan 20Y yang turun 14 bps ke 6,93%.

Reli harga obligasi rupiah berlangsung sejak hasil FOMC The Fed berhasil menepis ketakutan pelaku pasar akan potensi kenaikan lagi bunga global. Dengan berbagai sinyal dovish yang dilansir lagi oleh Jerome Powell, Gubernur The Fed, bersamaan dengan data-data yang memperlihatkan pasar tenaga kerja negeri itu melemah, kini pasar memperkirakan pivot rate cut atau penurunan bunga The Fed bisa dimulai pada November tahun ini.

Investor asing pun mengantri masuk lagi ke pasar domestik setelah pada dua hari pada awal pekan ini, menjual sedikitnya Rp4,9 triliun surat utang rupiah.

Imbal hasil surat utang RI di atas 7% sekarang dinilai menarik untuk kembali dikoleksi karena mencapai titik keseimbangan dengan ekspektasi bunga acuan ke depan, menurut analisis terbaru dari Maybank Winson Phoon dan Se Tho Mun Yi, seperti dilansir Bloomberg News.