Logo Bloomberg Technoz

Tugu Insurance Cetak Laba Rp241,6 M di Kuartal I-2024

Sultan Ibnu Affan
03 May 2024 12:49

Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) menghimpun premi bruto secara konsolidasian Rp1,97 triliun pada kuartal I-2024, meningkat 22,51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year) yang tercatat Rp1,61 triliun.

Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat menjelaskan bahwa hingga periode 31 Maret 2024, pencatatan produksi Premi Bruto konsolidasian mayoritas dikontribusikan oleh bisnis Fire & Property, lalu diikuti oleh Miscellaneous, Marine Hull dan Onshore yang secara konsisten dari tahun ke tahun memberikan hasil underwriting yang baik. Sehingga Pendapatan Underwriting konsolidasian lebih tinggi dari kenaikan premi bruto yang tercatat Rp835,55 miliar naik sebesar 38,07% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp605,17 Miliar. 

Selain itu juga terdapat peningkatan dari pendapatan Investasi konsolidasian tercatat Rp142,20 miliar naik sebesar 46,38% dibanding dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp97,14 miliar. "Kami bersyukur bahwa hingga 31 Maret 2024 pencatatan kinerja perseroan masih melebihi target yang telah ditetapkan", ujar Tatang dalam keterangan tertulis hari ini.

Kinerja Laba Tahun Berjalan perseroan di periode yang sama tahun sebelumnya tanpa menyertakan pendapatan penyelesaian kasus Citibank N.A, tetap mengalami kenaikan signifikan 327% yakni dari Rp56,5 miliar di kuartal I-2023 menjadi Rp241,6 miliar di kuartal I-2024.

"Sehingga walaupun dari sisi pencatatan pencapaian Laba Tahun Berjalan Rp241,66 miliar seakan mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp924,14 miliar, namun kiranya hal ini masih dapat disikapi optimis, mengingat dari sisi kinerja operasional baik dari bisnis asuransi maupun pengelolaan investasi periode ini mengalami peningkatan yang signifikan," ujar Tatang