Eksekutif Apple memuji pertumbuhan perusahaan di pasar negara berkembang. Hal ini termasuk rekor pendapatan tertinggi sepanjang masa di Indonesia, yang Tim Cook sambangi bulan lalu dalam turnya ke Asia Tenggara.
“Pangsa pasar di wilayah ini sebelumnya masih rendah, namun dengan populasi besar dan terus bertambah, produk kami benar-benar membuat banyak kemajuan.”
Apa yang terjadi di China tentu menjadi perhatian serius investor Apple dalam beberapa bulan terakhir. Terbukti pasar China lebih memilih hp smartphone lokal, dan Beijing melancarkan pembatasan penggunaan teknologi asing di beberapa kantor pemerintahan.
Counterpoint Research memperkirakan bahwa penjualan iPhone mengalami pelemahan 19% di China selama tiga bulan pertama tahun ini, kuartal terburuk bagi produk tersebut sejak 2020.
Di dunia, pengiriman perangkat turun hampir 10% pada kuartal tersebut, menurut IDC, merupakan pencapaian terburuk sejak era pandemi Covid-19, yang mengacaukan rantai pasokan pada tahun 2022.
Perusahaan menghasilkan pendapatan US$16,4 miliar dari China pada kuartal terakhir. Meskipun turun dari tahun sebelumnya, angka tersebut lebih baik dari prediksi analis, US$15,9 miliar.
Chief Financial Officer (CFO) Luca Maestri bilang bahwa kekhawatiran di China terlalu berlebihan. “Kami senang dengan hasil yang kami peroleh di China karena kenyataannya berbeda dengan apa yang Anda baca,” kata dia.
Hal yang juga ditegaskan Tim Cook, dengan menepis anggapan bahwa iPhone mengalami penurunan di pasar luar negeri utama iPhone.
Chief Executive Officer (CEO) Tim Cookmemaparkan bahwa pendapatan dari iPhone malah meningkat. Pelemahan bisnis justru dikontribusikan dari bagian lain dari bisnis ini, ucap dia.
“Produk lain juga tidak mengalami hal yang sama. Jadi, kami jelas memiliki pekerjaan yang harus dilakukan,” cerita dia dalam sebuah panggilan konferensi.
Rencana berikutnya dari Apple adalah mempersiapkan seri terbaru iPhone tahun ini. Rumor yang telah banyak berseliweran adalah perangkat ponsel seri 16 punya cip baru dengan orientasi layanan berbasis AI. Ukuran layar iPhone juga akan sedikit lebih besar.
Pada iPhone 16 model Pro akan hadir tombol baru untuk mengambil foto dan video dengan bahasa desain yang tidak berubah dari seri 15.
Tantangan yang masih dihadapi Apple adalah lesunya permintaan ponsel di pasar China. Pada Februari silam perusahaan telah menyatakan kepada para analis catatan pendapatan mereka akan turun sekitar 5% dari tahun sebelumnya.
Saat ini Apple memperkirakan penjualan akan naik dengan persentase dalam satu digit rendah, namun bisnis perangkat iPad dan layanannya justru berpeluang tumbuh dua digit. Perusahaan tidak memberi prediksi untuk perangkat iPhone, yang selama ini jadi andalan.
Saham Apple naik sebanyak 7,9% dalam perdagangan yang diperpanjang pada hari Kamis setelah laporan tersebut dirilis, namun masih mencatatkan penurunan nilai di kisaran 10% pada penutupan perdagangan menjadi US$173,03.
Pencapaian terbaru perusahaan yang berbasis di Cupertino, California ini melegakan para investor. Pasar telah lama menunggu produsen iPhone ini keluar dari kemerosotan panjangnya, meski penurunan penjualan masih terjadi dalam lima dari enam kuartal terakhir.
Apple meningkatkan dividennya 4% menjadi 25 sen per saham, sesuai dengan ekspektasi. Hal lain, dewan menyetujui rencana untuk buyback saham perusahaan US$110 miliar.
Pencapaian Apple hingga saat ini disinyalir karena kurangnya perangkat baru yang inovatif. Apple menjanjikan perbaikan di isu utama ini pada tanggal 7 Mei, dengan peluang paling besar perilisan seri iPad terbaru. iPad pekan depan merupakan update tabletnya dalam 1 ½ tahun terakhir.
Apple kemudian merencanakan sebuah langkah yang sudah lama ditunggu-tunggu, kecerdasan buatan (AI) generatif. Pada bulan Juni, Tim Cook diperkirakan akan memaparkan strategi AI Apple pada acara tahunan Worldwide Developers Conference.
Tim Cook mengatakan pada hari Kamis bahwa Apple tetap dapat bersaing lewat pengintegrasian perangkat keras dan perangkat lunak secara erat, menggunakan cip internal, dan menjadikan privasi dan keamanan sebagai prioritas.
“Kami melakukan investasi yang signifikan di bidang ini. Kami yakin kami berada di posisi yang tepat,” kata Maestri.
Pada saat yang sama, Apple belum menunjukkan produk baru yang dapat menghidupkan kembali pertumbuhan. Apple sebelumnya membatalkan proyek mobil swakemudi (otonom) pada bulan Februari, menghilangkan beberapa pekerjaan — yang diharapkan beberapa orang dapat menjadi salah satu pencapaian baru berikutnya.
Apple tahun ini masuk ke pasar perangkat headset mixed-reality lewat debut Vision Pro pada 2 Februari. Namun produk tersebut memulai dengan lambat dan bisa memakan waktu bertahun-tahun sebelum memberikan kontribusi yang berarti bagi pendapatan Apple.
Perusahaan tidak mengungkapkan angka penjualan Vision Pro pada hari Kamis, hanya sebut mengatakan Vision Pro menarik minat pelanggan korporasi.
Bisnis iPad melanjutkan penurunannya pada kuartal terakhir, dengan meraih pendapatan US$5,56 miliar, lebih rendah dari konsensus analis sebesar US$5,91 miliar.
Sekadar catatan, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah produk, Apple melewati satu tahun kalender tanpa meng-upgrade perangkat keras iPad.
iPad akan lebih baik pada kuartal ini, dengan perkiraan permintaan dapat membantu meningkatkan penjualan model-model yang akan diluncurkan minggu depan.
Produk Mac menghasilkan penjualan sebesar US$7,45 miliar, melampaui proyeksi US$6,79 miliar. MacBook Air baru, yang diperbarui pada bulan Maret dengan chip M3 menjadi katalis positif di segmen produk ini.
Untuk menjaga minat pecinta produk Mac, produk baru siap dirilis akhir 2024, dengan cip terbaru M4 akhir tahun ini. M4 digadang-gadang punya kemampuan AI, demikian dilaporkan Bloomberg News.
Pada perangkat home, aksesori dan wearables mencatatkan pendapatan US$7,91 miliar, tetap lebih rendah dari estimasi US$8,29 miliar dan mewakili penurunan hampir 10% dari kuartal tahun lalu.
Apple Watch terbaru hanya tumbuh tipis dengan perusahaan belum menyelesaikan proses hukum seputar fitur yang jadi sengketa, menghitung saturasi oksigen dalam darah.
Menariknya pendapatan layanan Apple Music, platform streaming TV+ dan langganan iCloud, tumbuh 14% menjadi US$23,9 miliar dalam pendapatan, utamanya berasal dari App Store.
Bisnis tersebut berada di bawah tekanan regulator, dengan Apple dipaksa untuk mengizinkan penyedian aplikasi pihak ketiga dan layanan pembayaran untuk pasar Eropa. Bergantung pada bagaimana Apple menghadapi pertarungan hukum dengan Departemen Kehakiman, Apple mungkin juga harus membuat perubahan di AS.
—Dengan asistensi Mark Gurman.
(bbn)