Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,41% ke level 7.146 pada perdagangan Jumat (3/5/2024). Namun, Hingga 30 menit perdagangan, indeks terpantau kesulitan bertahan di zona positif dengan penguatannya mulai terpangkas dan mulai melemah 0,12% ke posisi 7.109.
Indeks LQ45 terpantau ikut melemah, dengan kehilangan 2,2 poin (0,25%) ke level 896. Sementara kurs rupiah menguat 0,55% ke level Rp16.095/US$ pada pukul 9.30 WIB.
Nilai perdagangan pagi hari sudah mencapai Rp2,44 triliun dari sejumlah 3,96 miliar saham yang ditransaksikan. Tercatat hanya ada penguatan 199 saham dan pelemahan 208 saham. Sisanya 185 saham stagnan.

Sektor saham konsumen primer, dan saham keuangan sementara ini jadi yang paling dalam pelemahannya dengan menjadi pemberat laju IHSG. Sementara itu, saham transportasi tengah mengalami penguatan saat ini.
Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Investor masih mempertimbangkan kebijakan suku bunga Federal Reserve yang cenderung lebih Dovish dari perkiraan sebelumnya.
Sikap ini terjadi jelang data Non-Farm Payrolls pada Jumat yang akan membantu mengidentifikasi langkah selanjutnya untuk kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed).
Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan penambahan 240.000 pekerjaan, yang akan menjadi laju paling lambat sejak November. Sedangkan tingkat pengangguran April diprediksi tetap di 3,8%.
Chief Economist untuk Amerika di Bloomberg Economics Anna Wong, memperkirakan data ketenagakerjaan April akan kuat. "Analisis kami menunjukkan dampak kenaikan suku bunga di masa lalu mencapai puncaknya saat ini. Dengan asumsi The Fed menunda penurunan bunga acuan, kami perkirakan tingkat pengangguran akan naik jadi 4,5% saat tutup tahun," kata Wong.
Ia memprediksi angka NFP akan ada di kisaran 200.000, lebih rendah dibanding konsensus pasar serta tingkat pengangguran melonjak ke 3,9%. Sedangkan pertumbuhan upah bulanan ia prediksi akan terjadi apresiasi 0,4% dibandingkan Konsensus 0,3%.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, The Fed memutuskan pada pertemuan Rabu kemarin untuk mempertahankan kisaran target suku bunga acuan di 5,25% – 5,5% setelah serangkaian data yang menunjukkan tekanan harga yang masih ada.
Namun demikian, Gubernur Jerome Powell mengatakan kecil kemungkinan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga dalam langkah berikutnya.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, Federal Reserve memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan di pertemuan kebijakan mereka. Gubernur Jerome Powell mengesampingkan kemungkinan kenaikan suku bunga sehingga menghapus kekhawatiran mengenai Federal Reserve tidak mampu mengendalikan inflasi.
(fad)