Mereka juga mengumumkan uang damai tentatif senilai US$700 juta dengan negara bagian pada Januari.
Erik Haas, wakil presiden litigasi global perusahaan, mengatakan dia berharap dengan mengajukan kesepakatan terbaru secara langsung kepada penggugat dengan klaim kanker ovarium dapat membantu mengakhiri proses hukum.
"Berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya, suara penggugat yang memutuskan apakah rencana tersebut dapat dilanjutkan," katanya.
Perusahaan mengatakan jumlah US$6,475 miliar itu adalah "pemulihan yang jauh lebih baik daripada yang bisa diharapkan penuntut di persidangan." Dia menambahkan, proses hukum yang lambat berarti sebagian besar yang terkena dampak tidak akan pernah punya kesempatan untuk benar-benar mengajukan kasus mereka di pengadilan dan mendapatkan keputusan yang adil.
Kesepakatan itu menuai reaksi beragam dari pengacara yang mewakili mantan pelanggan J&J.
"Jika pengadilan kebangkrutan menerima proposal tersebut, J&J akan membayar sedikit sekali untuk klaim kanker ovarium dan mesothelioma," kata pengacara Mike Papantonio dan Andy Birchfield dalam sebuah pernyataan.
Johnson & Johnson menghentikan penjualan bedak bayi berbasis talk di AS pada 2020, dengan alasan "informasi yang salah" yang telah mengurangi permintaan produk tersebut. Pada 2022, mereka mengumumkan rencana untuk mengakhiri penjualan secara global.
Sebelum keputusan itu, perusahaan telah menjual bedak bayi tersebut selama hampir 130 tahun. Mereka terus menjual versi produk yang mengandung tepung jagung.
Johnson & Johnson telah memenangkan sebagian besar tuntutan hukum talk yang diajukan terhadapnya dan menyatakan produk tersebut tidak mengandung asbes dan tidak menyebabkan kanker.
Namun mereka terjebak dengan beberapa kerugian signifikan, termasuk satu keputusan di mana 22 wanita mendapat putusan lebih dari US$2 miliar.
Sebelumnya mereka mencoba menyelesaikan gugatan hukum di pengadilan kebangkrutan.
Tetapi upaya mereka menemui masalah setelah hakim memutuskan bahwa anak perusahaan yang mereka buat untuk bertanggung jawab atas klaim tersebut tidak dalam kesulitan keuangan, dan tidak dapat menggunakan sistem kebangkrutan untuk menyelesaikan gugatan hukum.
(del)