"Kami telah mengeluarkan investasi dalam jumlah besar selama dua tahun agar tidak ada warga AS yang menggunakan platform kami," ujar Binance dalam pernyataan tertulis.
Peraturan CFTC mewajibkan semua platform perdagangan mendaftar ke badan itu jika memperbolehkan warga AS memperdagangkan produknya.
Perusahaan itu mengatakan telah memperbesar tim kepatuhan dan mengeluarkan banyak dana untuk meningkatkan pengawasan dan juga telah mengambil langkah besar untuk mencegah warga AS mempergunakan plaform globalnya itu.
Zhao mengatakan di Blog Binance bahwa langkah CFTC "tampaknya berisi fakta-fakta yang tidak lengkap, dan kami membantah dengan rincian berbagai isu yang ada dalam pengaduan itu,"
CFTC adalah badan sipil pemerintah AS yang tidak bisa mengambil langkah hukum pidana pada perusahaan atau memenjarakan individu yang terlibat. Meski demikian, kasus-kasus seperti ini biasanya berakhir dengan denda besar dan hukuman dalam bentuk lain.
Selain Zhao dan beberapa entitas Binance, CFTC juga menuduh Samuel Lim, mantan kepala departemen kepatuhan Binance, melanggar aturan komoditas berjangka.
CTFT mengatakan Zhao, Lim dan sejumlah manajer senior Binance tidak mengawasi kegiatan Binance dengan benar dan mengambil keputusan yang melanggar peraturan AS seperti memberi tahu warga AS untuk mempergunakan jaringan virtual atau VPN agar lokasi mereka sebenarnya tidak terdeteksi. Selain itu, ia juga mengarahkan "pengguna VIP" yang memiliki kaitan dengan AS, seperti lembaga investasi besar, untuk membuka akun Binance dengan mempergunakan perusahaan cangkang.
Bloomberg belum berhasil menghubungi Lim untuk meminta tanggapan atas tuduhan ini.
Anti-pencucian uang
Badan ini juga menuduh Binance tidak menerapkan program anti-pencucian uang secara efektif dan tidak membuat pagar pengaman yang diperlukan untuk memastikan identitas asli pengguna.
Dokumen pengaduan ini menunjukkan Binance tidak melaporkan satupun kasus mencurigakan setidaknya sejak bulan Mei 2022.
CFTC juga mengatakan dokumen Binance bulan Agustus 2022 menunjukkan plaftorm ini mendapat penghasilan sebesar US$63 juta dari transaksi perdagangan berjangka, dan sekitar 16 persen akun yang ada dimiliki oleh warga AS.
"Tergugat tidak mengindahkan peraturan federal terkait pengguna yang berbasis di AS karena menguntungkan perusahaan," bunyi dokumen dakwaan CFTC.
CFTC menuduh perusahan ini dengan sengaja menghancurkan berbagai dokumen dan di saat bersamaan Zhao memerintahkan Binance untuk mempergunakan Signal, sebuah aplikasi berbagi pesan terenkripsi, untuk berkomunikasi dengan pengguna di AS.
Badan ini telah menyelidiki Binance sejak 2021 terkait dugaan perusahaan itu tidak mencegah warga AS membeli dan menjual di perdagangan berjangka kripto.
Pengawas perdagangan berjangka AS ini adalah satu dari beberapa badan AS yang menyelidiki kegiatan Biance.
Kantor pajak AS (IRS) dan kantor kejaksaan federal tengah menyelidiki kepatuhan Binance dengan aturan anti-pencucian uang.
Bloomberg News sebelumnya melaporkan bahwa komisi bursa AS (SEC) juga sedang menyelidiki platform ini terkait dugaan mendukung perdagangan perusahaan sekuritas tak terdaftar.
Binance masuk ke arena perdagangan kripto pada 2017 dan langsung melibas pesaing-pesaing yang lebih besar dan pangsa pasarnya naik pesat setelah FTX hancur pada November lalu.
Sebelumnya Binance telah mengisyaratkan bahwa pihak berwenang AS tengah mengawasi kegiatan operasi mereka dan menegaskan telah mengurangi kekurangan di aspek kepatuhan yang ada di awal pendirian perusahaan tersebut.
Dalam surat ke senator AS, CSO Binance Patrik Hillman merinci upaya perusahaan itu membangun langkah dan tim kepatuhan tetapi tidak merinci keadaaan keuangan perusahaan yang diminta oleh para senator.
(bbn)