Rupiah juga didukung oleh aksi beli yang kembali marak di pasar surat berharga negara (SBN) dengan yield di semua tenor terpangkas turun. Imbal hasil SBN 10Y turun 4,6 bps ke 7,169%, tenor pendek 3Y turun 1,9 bps ke 7,063% dan tenor 15Y juga terkikis 8,4 bps ke 7,113%. Aksi borong SBN berlangsung ketika tekanan jual begitu masif melanda bursa saham sehingga menyeret IHSG anjlok 1,6%.
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi memperlihatkan potensi penguatan menuju Rp16.150-Rp16.100/US$., dan target penguatan berikutnya di Rp16.050/US$. Dalam jangka menengah, rupiah berpotensi membentuk tren Higher High, kian mendekati MA-50 dan MA-100, serta ada di trendline channel yang berpotensi menuju Rp15.980/US$, tercermin dari time frame daily dan menggaris chart tren satu tahun ke belakang.
Sebaliknya bila sentimen hari in berbalik tidak menguntungkan rupiah, ada level support terdekat menuju Rp16.220/US$, dengan kisaran gerak rupiah dalam support di antara Rp16.200-Rp16.300/US$.
Amerika akan melaporkan data penting Nonfarm Payroll, yang mengukur perkembangan rekrutmen tenaga kerja melalui data penggajian (payroll) untuk bulan April. Data itu dapat memberi gambaran perkembangan pasar tenaga kerja apakah masih sepanas yang dikhawatirkan sehingga bisa memicu reakselerasi inflasi lebih lanjut, atau memperlihatkan tanda-tanda penurunan sehingga memberi peluang bagi The Fed melonggarkan moneter demi menghindari resesi.
Konsensus analis yang dihimpun Bloomberg sejauh ini menghasilkan median estimasi NFP April akan sebesar 240.000, turun dibanding Maret 303.000. Sedangkan tingkat pengangguran April diprediksi tetap di 3,8%.
Chief Economist untuk Amerika di Bloomberg Economics Anna Wong, memperkirakan data ketenagakerjaan April akan kuat. "Analisis kami menunjukkan dampak kenaikan suku bunga di masa lalu mencapai puncaknya saat ini. Dengan asumsi The Fed menunda penurunan bunga acuan, kami perkirakan tingkat pengangguran akan naik jadi 4,5% pada akhir tahun," kata Wong.
Ia memprediksi angka NFP di kisaran 200.000, lebih rendah dibanding konsensus pasar serta tingkat pengangguran naik ke 3,9%. Sedangkan pertumbuhan upah bulanan ia prediksi naik jadi 0,4% dibanding konsensus 0,3%.
(rui)