Jika ditelisik ke belakang, INDF memanag pernah melakukan akuisisi salah satu entitas usahanya, yakni Pinehill Corpora Ltd, dengan nilai sebesar US$2,99 miliar atau setara dengan Rp44,5 triliun pada saat itu.
Meski begitu, Direktur Utama INDF Anthoni Salim mengatakan bahwa perseroan masih tetap memperlihatkan kinerja operasional yang positif seiring berlanjutnya tantangan global.
Itu tecermin dalam torehan sisi top line, yakni pendapatan usaha sebesar Rp30,79 triliun, naik tipis dari sebelumnya, Rp30,64 triliun.
Secara rinci, pendapatan tersebut dikontribusikan oleh penjulan produk konsumen bermerek sebesar Rp19,55 triliun, bogasari sebesar Rp8,33 triliun, agribisnis Rp3,72 triliun, dan distribusi sebesar Rp1,97 triliun.
Sementara itu, total aset INDF mencapai Rp198,31 triliun hingga akhir Maret tahun ini, atau meningkat 6,29% dari Rp sebelumnya, Rp186,58 triliun.
"Ke depannya, kami akan tetap sigap dalam menghadapi ketidakpastian, serta tetap menjaga posisi neraca keuangan yang kuat dan keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas," ujarnya dalam keterangan resmi.
(ibn/dhf)