Para politisi dan pakar keamanan siber berulang kali mengemukakan kekhawatiran bahwa perusahaan induk TikTok itu mendapat data berlimpah dari 150 juta orang pengguna bulanan di AS. Mereka menuduh langkah-langkah aplikasi ini tuntuk memisahkan data yang telah dijalankan tidak cukup untuk menghindari pengawasan ketat dari pemerintah China.
CEO TikTok Shou Chew pekan lalu menghadiri rapat dengar pendapat di Kongres AS untuk mencoba menghindari langkah yang memaksa perusahaannya itu dijual atau dilarang di AS akibat kekhawatiran terkait keamanan.
Dalam dengar pendapat itu Chew menegaskan TikTok bukanlah ancaman yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan sosial media lain seperti YouTube milik Google atau Instagram milik Meta.
Dia mengklaim perusahaannya memiliki perangkat keamanan yang lebih banyak dibanding para pesaingnya dari Barat.
(bbn)