Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) terus mencatatkan penurunan profitabilitas. Pada kuartal I-2024, laba bersih tercatat anjlok 37,84% menjadi Rp263,99 miliar dibandingkan setahun sebelumnya Rp424,72 miliar.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, penurunan kinerja anak usaha SMBC Group asal Jepang ini telah terjadi pada area top line. Pendapatan setelah distribusi bagi hasil turun 2,08% menjadi Rp1,25 triliun.

Hal ini didorong oleh penurunan outstanding pembiayaan sebesar 4,47% menjadi Rp10,88 triliun pada Kuartal I-2024. Penurunan juga terjadi pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 3,32% menjadi Rp11,74 triliun.

Berikutnya, BTPN Syariah juga mencatatkan kenaikan beban yang besar terutama pada pos keruginan penurunan nilai aset keuangan sebesar 49,47% menjadi Rp384,29 miliar. Kenaikan beban juga terjadi pada beban tenaga kerja yakni naik 11,31% menjadi Rp355,57 miliar.

Dengan kinerja ini, BTPS mencatatkan penurunan pada seluruh rasio rentabilitas. Return on assets (RoA) turun dari 9,98% pada Maret 2023 menjadi 6,22% pada Maret 2024, sementara retun on equity (RoE) turun dari 21,29% menjadi 13,17%.

Sejalan dengan hal itu rasio inefisiensi meningkat dengan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) naik dari 61,49% pada Maret 2023 menjadi 76,21% pada Maret 2024. Adapun rasio pembiayaan bermasalah tercatat 2,97% pada akhir Maret 2024.

Dalam kesempatan terpisah BTPN Syariah menyatakan bahwa kinerja keuangan tetap terjaga pada awal 2024. Hal ini tak lepas dari upaya Bank yang selektif dalam menyalurkan pembiayaan serta program pendampingan yang semakin intensif ke masyarakat inklusi.

"Kinerja yang terjaga tak lepas dari upaya kami yang semakin intensif dalam melakukan pendampingan serta menyalurkan pembiayaan yang selektif. Hal ini sebagai wujud komitmen kami yang senantiasa loyal dalam memberdayakan masyarakat inklusi," ujar Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah dalam siaran pers.

Sebagai catatan, BTPN Syariah telah mencatatkan penurunan profitabilitas sejak tahun lalu. Hal ini kemudian terefleksi pada kinerja saham yang juga konsisten mencatatkan penurunan. Secara year to date saham BTPS telah turun 30,18% sementara setahun 1 tahun lalu telah terperosok 43,51%.

(dba)

No more pages