Sementara itu, dilihat berdasarkan kebangsaan, rata-rata lama tinggal terlama tercatat pada wisman berkebangsaan Yaman selama 63,28 malam, sedangkan Hong Kong memiliki rata-rata lama tinggal paling singkat, yakni selama 2,02 malam.
Wisman Masuk via Angkutan Udara Menurun 7% (mtm)
Berdasarkan jenis pintu masuk, jumlah kunjungan wisman pada Maret 2024 yang melalui pintu masuk utama sebanyak 859 ribu kunjungan dan pintu masuk perbatasan sebanyak 182 ribu kunjungan. Jumlah kunjungan yang melalui pintu masuk utama didominasi oleh wisman dengan moda angkutan udara yang berkontribusi sebesar 79,37%, sedangkan wisman dengan moda angkutan laut dan darat masing-masing hanya sebesar 18,14%, dan 2,49%.
Kunjungan wisman melalui pintu masuk utama dengan moda angkutan udara pada Maret 2024 mencapai 682,44 ribu kunjungan, naik 23,04% dibanding Maret 2023 (yoy), dan menurun 7,16% dibanding Februari 2024 (mtm).
Bandara Ngurah Rai dan Soekarno Hatta tercatat menjadi pintu masuk utama moda angkutan udara dengan kunjungan wisman terbanyak. Keduanya berkontribusi 91,54% atau mencapai 624,72 ribu kunjungan. Kunjungan wisman melalui pintu masuk utama dengan moda angkutan laut pada Maret 2024 tercatat 155,98 ribu kunjungan, naik 15,80% dibanding Maret 2023 (yoy), dan turun 1,16% (mtm).
Pelabuhan Batam dan Tanjung Uban di Kepulauan Riau tercatat menjadi pintu masuk utama moda angkutan laut dengan kunjungan wisman terbanyak. Keduanya berkontribusi 80,09% atau mencapai 124,93 ribu kunjungan. Selanjutnya, kunjungan wisman yang berkunjung melalui pintu masuk utama dengan moda angkutan darat pada Maret 2024 mencapai 21,38 ribu kunjungan, naik 66,17% (yoy), dan menurun 11,25% (mtm).
Pintu masuk Atambua (Nusa Tenggara Timur), Jayapura (Papua), dan Entikong (Kalimantan Barat) tercatat sebagai pintu masuk utama moda angkutan darat dengan kunjungan wisman terbanyak. Ketiganya berkontribusi 84,26% atau mencapai 18,01 ribu kunjungan.
(lav)