Sekitar 680.000 pengembang di Malaysia menggunakan platform pengkodean milik Microsoft, GitHub, pada tahun 2023, sebuah peningkatan tahunan sebesar 28%.
Sebelumnya, Satya Nadella telah menjanjikan setidaknya US$7 miliar untuk membangun layanan perusahaan dari Jepang hingga India, sambil menggembar-gemborkan AI sebagai mesin pertumbuhan dan mendorong negara-negara untuk meningkatkan investasi di bidang teknologi.
Upaya adopsi AI masih baru di Asia Tenggara memiliki potensi untuk menambah sekitar US$1 triliun ke ekonomi kawasan pada tahun 2030, dengan Malaysia menangkap sekitar US$115 miliar, menurut sebuah laporan dari perusahaan konsultan Kearney.
Langkah Microsoft jadi bagian dari diversifikasi di luar China melihat risiko geopolitik di tengah ketegangan antara Beijing dan Washington. Butuh keputusan nyata guna mengurangi paparan. Faktor lain adalah prediksi melemahnya pertumbuhan di China.
ASEAN jadi wilayah incaran banyak perusahaan teknologi besar. Sebelum Nadella, Jensen Huang dari Nvidia Corp dan Tim Cook dari Apple Inc juga melakukan kunjungan tingkat tinggi ke kawasan ini, mengincar populasi muda dan melek teknologi.
“Revolusi AI akan menjadi perubahan besar berikutnya dalam kurva pertumbuhan PDB. Hal ini akan memiliki dampak nyata bahkan di Indonesia, di mana kita akan mendapatkan pertumbuhan ekstra sebesar 10%-12%,” kata Nadella di Jakarta dua hari lalu.
Saat itu, Satya Nadella menyapa ratusan peserta yang hadir, mayoritas adalah komunitas pengembang perangkat lunak. Sebelumnya ia soan ke Presiden Jokowi dan beberapa menteri, termasuk Menko Marves Luhut Panjaitan, dan Menteri Kominfo Budi Arie.
AI telah menjadi agenda utama bagi Nadella saat ia mengunjungi berbagai negara dan konferensi mulai dari India hingga Forum Ekonomi Dunia, mendorong negara dan bisnis untuk berinvestasi di bidang teknologi dan melatih penduduknya, sambil berbicara tentang potensi AI untuk meningkatkan perekonomian secara keseluruhan.
Microsoft memanfaatkan investasi US$13 miliar di OpenAI untuk menciptakan serangkaian asisten AI dan fitur-fitur lain yang dijalin ke dalam produk mulai dari Windows dan Office hingga mesin pencari Bing. Dimana sebagian besar di antaranya dikenakan biaya tambahan untuk digunakan oleh pelanggan.
Microsoft merogoh kocek besar-besaran untuk memperluas jaringan pusat data globalnya guna memenuhi permintaan yang terus meningkat akan layanan AI - dengan pengeluaran modal mencapai US$14 miliar selama kuartal Maret.
- Dengan asistensi Chandra Asmara, Gao Yuan, Saritha Rai.
(wep)