Logo Bloomberg Technoz

Dari situ, laba kotor tercatat masih mengalami kenaikan menjadi Rp1,61 triliun dari sebelumnya di Rp1,56 triliun.

Perseroan juga berhasil menekan beban penjualan, umum dan administrasi menjadi Rp373,5 miliar dari sebelumnya di Rp394,3 miliar. Itu menyebabkan laba usaha masih tercatat di Rp1,38 triliun, naik dari sebelumnya di Rp1,36 triliun.

Namun, NCKL belum berhasil menekan biaya keuangan yang naik 151,92% menjadi Rp222,7 miliar dari sebelumnya hanya di Rp88,4 miliar. Kemudian, beban pajak penghasilan juga tercatat sebesar Rp192,08 miliar.

Itu menyebabkan laba periode berjalan susut menjadi Rp1,29 triliun dari sebelumnya di Rp1,49 triliun dan mempengaruhi laba bersih. Laba per saham juga susut menjadi Rp16,46 dari sebelumnya di Rp24,83.

Sementara itu, NCKL mencatatkan total aset hingga akhir Maret 2024 sebesar Rp48,28 triliun, naik dari periode kuartal I 2023 yang sebesar Rp45,28 triliun. Ekuitas neto juga naik menjadi Rp29,91 triliun dari sebelumnya di Rp28,39 triliun.

(ibn/dhf)

No more pages