Logo Bloomberg Technoz

Menyusul di bawah Brasil berturut-turut adalah India dengan 36 juta ton/tahun (20%), Uni Eropa 15,53  juta ton/tahun (8%), China 10 juta ton/tahun (5%), Thailand 9,4 juta ton/tahun (5%), Amerika Serikat (AS) 8,37 juta ton/tahun (5%), Rusia 6,6 juta ton/tahun (4%), Pakistan 6,26 juta ton/tahun (3%), Meksiko 5,65 juta ton/tahun (3%), dan Australia 4,1 juta ton/tahun  (2%).

Adapun, produksi gula di Indonesia rata-rata adalah 2,4 juta—2,6 juta ton per tahun. Setelah lahan baru di Merauke siap berproduksi, gula konsumsi yang dihasilkan Indonesia diharapkan bertambah setidaknya sebanyak 2 juta ton/tahun. 

Ilustrasi lahan tebu./Bloomberg-Valeria Mongelli


Uji Coba

Lebih lanjut, Yadi mengatakan untuk mencegah kegagalan produksi di lahan baru Merauke, pemerintah harus memastikan kesesuaian atau uji adaptasi bibit atau benih tebu minimal sebanyak dua musim tanam tunas (ratoon).  

“Uji coba  ini bisa [dilakukan terhadap] puluhan varietas [tebu] dari berbagai asal benih, agar didapatkan hasil maksimal. Jadi benih dari Australia bisa cocok atau tidak, tergantung hasil uji cobanya,” terang Yadi.

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebelumnya mengungkapkan 2 juta ha lahan tebu baru di Merauke, Papua Selatan ditargetkan menghasilkan 2 juta ton gula/tahun mulai 2027 untuk substitusi impor.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Yuliot mengatakan pembukaan lahan baru tersebut nantinya akan menghadirkan investasi 5 pabrik gula (PG) baru. Namun, dia tidak mendetailkan siapa saja investor PG tersebut; apakah swasta atau badan usaha milik negara (BUMN).

"Kapasitas [produksi] 5 pabrik tersebut sekitar 2 juta gula/tahun. [...] Saat ini Indonesia impor gula sekitar 5 juta ton/tahun. Dengan adanya produksi gula di Merauke, pada 2027 akan bisa menjadi substitusi impor," ujarnya kepada Bloomberg Technoz, Selasa (30/4/2024).

Data BPS soal Impor Gula menurut negara asal utama. (Tangkapan layar BPS)


Untuk tahap pertama, BKPM menyebut pemerintah sudah mendatangkan sekitar 2 juta bibit tebu dari Australia. Bibit tersebut pun diklaim cocok dengan kondisi tanah di Merauke.

"Untuk bibit, diharapkan tingkat rendemen [tebu]-nya 12%—13%, dengan pengembangan bibit dalam negeri dan impor yang merupakan kerja sama dengan Sugar Research Australia," terang Yuliot.

Sekadar catatan, pembukaan lahan 2 juta ha lahan tersebut sesuai dengan penugasan yang termaktub di dalam Keputusan Presiden (Keppres) No. 15/2024 tentang Satuan Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

(wdh)

No more pages