Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara melesat pada perdagangan kemarin. Si batu hitam sedang menjalani tren positif.

Pada Rabu (1/5/2024), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini berada di US$ 147/ton. Melonjak 3,34% dan menjadi yang tertinggi sejak Desember tahun lalu.

Dalam sepekan terakhir, harga batu bara naik 7,5% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga melejit 11,36%.

Masih tingginya permintaan menjadi latar belakang kenaikan harga batu bara. Mengutip catatan Kpler, China mengimpor 6,87 juta ton batu bara dari Australia. Naik 0,59% dibandingkan bulan sebelumnya.

China kini menjadi negara pembeli batu bara terbanyak bagi Australia, menggeser posisi Jepang. Ini terjadi usai membaiknya hubungan kedua negara, yang sempat renggang saat pandemi Covid-19.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara memang sedang bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 65,31. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun investor perlu waspada karena indikator Stochastic RSI sudah berada di angka 100. Sudah paling tinggi, sudah sangat jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, kemungkinan harga batu bara akan dibayangi risiko koreksi. Target support terdekat ada di US$ 135/ton. Jika tertembus, maka US$ 128/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 150/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara naik lagi ke arah US$ 154/ton.

(aji)

No more pages