Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Proyeksi Inflasi April Melambat Jadi 0,32%, Ini Alasannya

Azura Yumna Ramadani Purnama
01 May 2024 20:30

Suasana penjualan sayur dan cabai di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Suasana penjualan sayur dan cabai di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksi inflasi April 2024 sebesar 0,3% secara bulanan (month-to-month/mtm), melambat dibanding Maret yang sebesar 0,52% (mtm).

Josua menjelaskan landasan proyeksi inflasi utamanya didorong penurunan inflasi bahan makanan yang secara khusus menurun karena puncak musim panen terjadi pada April 2024. Menurut dia, musim panen cenderung mengimbangi dampak dari Lebaran ketika permintaan bahan makanan biasanya meningkat pada momentum tersebut

“Laju inflasi bulanan pada April 2024 diperkirakan sebesar 0,27% mom, cenderung menurun dari 0,52% mom di Maret 2024 atau selama periode Ramadan,” kata Josua saat dihubungi Bloomberg Technoz, Rabu (1/5/2024).

Lebih lanjut, ia mengatakan pada April 2024 beberapa komoditas pangan mengalami penurunan harga, beberapa diantaranya adalah beras, telur ayam, cabai merah, dan cabai rawit. Meskipun begitu, beberapa komoditas pangan juga tercatat mengalami kenaikan harga yakni daging ayam, daging sapi, bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng.

Sedangkan kelompok pengeluaran lain yang berkontribusi terhadap inflasi adalah transportasi, penyediaan makanan dan minuman atau restoran, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya.