Logo Bloomberg Technoz

Pejabat yang menangani mata uang Jepang, Vice Minister of Finance for International Affairs Masato Kanda belum mengatakan apakah pihak berwenang akan memasuki pasar pada Senin (29/4/2024), meskipun dia mengatakan bahwa dia akan mengambil tindakan yang tepat untuk melawan pergerakan berlebihan yang didorong oleh spekulasi.

Ketika Jepang melakukan intervensi selama dua hari kerja berturut-turut pada Oktober 2022, yen terapresiasi menjadi 145,56 dari 151,95 dan kemudian terus menguat, dibantu oleh spekulasi Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunga.

Kali ini, data AS yang kuat dan inflasi yang tinggi meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, sehingga menambah risiko pelemahan yen lebih lanjut.

Walaupun nilai mata uang yang lemah umumnya membantu eksportir Jepang, dunia usaha telah meminta pemerintah untuk mengambil tindakan memperkuat yen, dengan mengatakan depresiasi yang berlebihan akan merugikan pendapatan dari kenaikan harga bahan-bahan impor. Pelemahan yen juga menimbulkan kekhawatiran bahwa kenaikan upah riil akan hilang jika dibiarkan terlalu jauh.

(bbn)

No more pages