Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) buka suara terkait harga sahamnya yang ambles 20% usai suspensi saham dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham WIKA turun 20,59% ke level Rp162 per saham. Saham WIKA diperdagangkan sebanyak 14.923 kali dengan perputaran dana mencapai Rp32,94 miliar.

“Terkait adanya fluktuasi harga saham WIKA di bursa, perseroan memahami bahwa hal ini lumrah terjadi sesuai mekanisme pasar,” kata Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya saat dihubungi, Rabu (1/5/2024). 

Mahendra menyebut perseroan akan fokus pada upaya-upaya penyehatan keuangan untuk memperkuat fundamental perseroan sehingga dapat memastikan bisnis perseroan kembali tumbuh dan berkelanjutan di masa depan.

Selain itu WIKA juga akan mendorong penyelesaian proyek-proyek strategis pemerintah agar dapat selesai tepat waktu karena manfaatnya sudah ditunggu oleh masyarakat luas, kata Mahendra.

Kemarin, saham WIKA dapat kembali diperdagangkan di seluruh pasar terhitung sejak sesi I perdagangan efek. Saham WIKA telah disuspensi BEI sejak 18 Desember 2023 imbas menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I tahun 2020 Seri A senilai Rp184 miliar.

Mahendra mengatakan, dibukanya kembali suspensi saham WIKA karena perseroan telah melunasi pembayaran sukuk yang jatuh tempo di Desember 2023, sesuai hasil RUPSU pada 3 April 2024.

“Telah membuktikan bahwa perseroan mampu memenuhi komitmennya terhadap para pemegang sukuk yang juga menjadi bagian dari upaya penyehatan keuangan yang saat ini tengah dilakukan mulai menunjukan hasil yang progresif,” tutur Mahendra. 

Dalam pengumumannya, ada tiga pertimbangan BEI mencabut suspensi tersebut. Pertama, Surat Perseroan nomor SE.01.01/A.CORSEC.00267/2024 tanggal 4 April 2024 perihal Penyampaian Hasil RUPSU atas Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020.

Kedua, Surat KSEI nomor KSEI-7845/JKU/0424 tanggal 22 April 2024 perihal Pembayaran Consent Fee, Denda dan Pelunasan Pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A.

Ketiga, Surat Perseroan nomor SE.01.01/A.CORSEC.00281/2024 tanggal 25 April 2024 perihal Laporan Informasi terkait Rencana Pembayaran Consent Fee, Denda dan Pelunasan Dana Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 seri A.

(mfd/wep)

No more pages