Namun, naiknya pendapatan tersebut turut membuat beban pokok pendapatan makin membengkak menjadi Rp391,5 miliar, naik 21,08% dari sebelumnya di Rp309 miliar.
Selain itu, beban penjualan juga naik menjadi Rp42,1 miliar dari sebelumnya di Rp23,8 miliar. Beban umum dan administrasi juga melonjak menjadi Rp118,9 miliar dari sebelumnya di Rp111,7 miliar.
Meski begitu, perseroan mencatatkan surplus dari hasil selisih kurs sebesar Rp17,6 miliar, berbanding terbalik dari kuartai I 2023 yang justru mencetak rugi Rp73,7 miliar.
Disisi lain, pendapatan bunga mengalami penyusutan cukup dalam menjadi hanya Rp510,1 miliar dari sebelumnya di Rp933,8 miliar. Pendapatan lainnya juga susut menjadi Rp16,1 miliar dari sebelumnya di Rp276,4 miliar.
Beban keuangan juga tercatat sebesar Rp72,3 miliar, susut dari sebelumnya di Rp103,1 miliar. Alhasil, perusahaan mencatatkan rugi bersih periode berjalan sebesar Rp126 miliar.
Sementara itu, total aset WSBP hingga akhir maret tercatat sebesar Rp4,36 triliun, susut tipis dari periode kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp4,47 triliun.
(ibn/dhf)