Sementara pelaku pasar memperkirakan BI masih akan sekali lagi menaikkan suku bunga acuan. Selepas itu, siklus pengetatan moneter akan melambat.
“Kenaikan suku bunga akan membuat meringankan penurunan neraca perdagangan dan menjaga tren positif nilai tukar rupiah,” sebut Telisa Falianty, Kepala Ekonom PT BRI Danareksa Sekuritas, seperti diberitakan Bloomberg News.
Jika tekanan terhadap rupiah semakin reda, maka BI punya ruang untuk mengakhiri siklus kenaikan suku bunga lebih cepat. Dengan begitu, BI bisa mulai membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Penguatan rupiah yang terjaga akan menaikkan peluang suku bunga acuan berpuncak di 5,75%,” kata Krystal Tan, Ekonom Australia & New Zealand Banking Group (ANZ).
(aji)
No more pages