Logo Bloomberg Technoz

Jadwal Pengembangan Klaster 3 Lahan Tebu di Merauke:

  1. Persetujuan pelepasan kawasan hutan seluas 419.000 ha bagi 7 badan usaha konsorsium di klaster 3 pada kuartal I hingga II-2024.
  2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagai persyaratan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) pada kuartal I hingga II-2024.
  3. Penyediaan bibit unggul dari luar negeri, 200.000 bibit dari Australia pada kuartal I-2024.
  4. Pembangunan lahan pembibitan dan sarana laboratorium pada kuartal I hingga IV-2024.
  5. Persetujuan lingkungan atau Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) kawasan terpadu dari PPKH pada kuartal III hingga IV-2024.
  6. Fasilitas pembebasan bea masuk mesin peralatan untuk mekanisasi perkebunan, industri gula, pembangkit listrik, dan bioetanol pada kuartal II-2024. Sektor pertanian (perkebunan tebu) saat ini tidak mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk mesin peralatan.
  7. Fasilitas tax holiday pada kuartal II-2024.
  8. Pembangunan infrastruktur jalan dan pelabuhan pada kuartal II-2024 hingga kuartal II-2025.
  9. Pembangunan kebun pada kuartal I-2025 hingga kuartal II-2027.
  10. Pembangunan pabrik gula pada kuartal IV-2025 hingga kuartal IV-2027. 

Yuliot sebelumnya mengatakan kepada Bloomberg Technoz bahwa  total nilai investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan 2 juta ha lahan tebu di Merauke, Papua Selatan hampir mencapai US$8 miliar atau setara Rp130 triliun (asumsi kurs Rp16.252,15).

Dalam proyek tersebut, bakal terdapat 5 konsorsium yang terlibat untuk mengembangkan 5 pabrik gula, lahan pabrik gula, sekaligus produksi bioetanol, kebun, dan pembangkit listrik dengan kapasitas 120 megawatt (120 MW).

Yuliot mengatakan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia tengah melakukan konsolidasi terhadap konsorsium yang berasal dari dalam negeri tersebut.

Dirinya pun mengonfirmasi bahwa PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) atau Sugar Co dan Wilmar Group bakal bergabung ke dalam konsorsium.

Dihubungi secara terpisah, Sugar Co mengonfirmasi akan mengelola lahan tebu yang disiapkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

Namun, perseroan hingga saat ini belum mendapatkan mitra atau investor yang bakal digandeng untuk mengelola lahan tebu tersebut.

Bukan hanya itu, Sugar Co mengaku juga masih dalam proses untuk mencari investor untuk mengelola lahan tebu dan pabrik gula di Sumatra Selatan, Lampung serta Sulawesi Selatan.

“Rencananya Sugar Co akan mengelola lahan tebu di Merauke bersama mitra atau investor. Sampai saat ini kami belum mendapatkan investor, masih dalam proses pencarian, baik investor untuk pengelolaan lahan tebu dan pabrik gula di Sumsel, Lampung, Sulawesi Selatan maupun di Merauke,” ujar Presiden Direktur PT SGN Aris Toharisman kepada Bloomberg Technoz, Senin (29/4/2024). 

(dov/wdh)

No more pages