Bentrokan sebelumnya di kampus New York City ini turut memicu protes di perguruan tinggi lain di seluruh negeri. Hal ini memicu saling tuding dan melibatkan semua pihak, mulai dari mahasiswa hingga fakultas, dan dari donor miliarder hingga politisi.
Columbia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam bahwa Departemen Kepolisian New York (NYPD) dibawa masuk tak lama setelah pukul 9 malam untuk memulihkan ketertiban dan memastikan keamanan komunitas kampus.
"Setelah universitas mengetahui pada dini hari bahwa Hamilton Hall telah diduduki, dirusak, dan diblokir, kami tidak punya pilihan lain," kata juru bicara sekolah tersebut. "Personel keamanan publik Columbia dipaksa keluar dari gedung, dan seorang anggota tim fasilitas kami diancam. Kami tidak akan mempertaruhkan keselamatan komunitas kami atau potensi eskalasi lebih lanjut."
Dalam surat kepada Michael Gerber, Wakil Komisaris NYPD untuk Masalah Hukum, Shafik meminta polisi untuk mengusir semua individu tidak hanya dari Hamilton Hall tetapi juga dari perkemahan kampus.
Dia juga meminta kehadiran polisi di kampus setidaknya hingga 17 Mei untuk "menjaga ketertiban dan memastikan perkemahan tidak didirikan kembali." Wisuda universitas dijadwalkan pada 15 Mei.
Dalam surat itu, Shafik mengatakan bahwa keputusan untuk memanggil polisi dibuat dengan dukungan dari dewan pengawas universitas setelah menetapkan "bahwa pendudukan gedung, perkemahan, dan gangguan terkait menimbulkan bahaya yang nyata dan langsung bagi orang, properti, dan fungsi substansial universitas."
Di daerah utara, polisi melakukan penangkapan di luar City College of New York, membubarkan pengunjuk rasa dan memasang barikade baja di daerah tersebut.
Tak lama sebelum bentrokan, Walikota Eric Adams mengutuk tindakan pengunjuk rasa dalam komentar kepada media bersama Rebecca Weiner, wakil komisaris NYPD untuk intelijen dan kontraterorisme.
"Kami tidak bisa dan tidak akan membiarkan apa yang seharusnya menjadi pertemuan damai berubah menjadi tontonan kekerasan yang tidak ada gunanya," kata Adams. "Kami tidak bisa menunggu sampai situasi ini menjadi lebih serius. Ini harus diakhiri sekarang."
Dia juga khawatir tentang pengaruh "agitator luar profesional" pada demonstrasi yang dipimpin oleh mahasiswa, dan memperingatkan mahasiswa untuk pergi.
Beberapa jam sebelum tindakan polisi, pejabat Columbia mengancam pengusiran bagi setiap mahasiswa yang menolak meninggalkan gedung yang diduduki. Kampus tersebut telah dikuncu sebagian, hanya mengizinkan akses untuk staf penting dan beberapa mahasiswa.
"Jika Anda orang tua atau wali dari seorang mahasiswa, silakan hubungi anak Anda dan mendesak mereka untuk meninggalkan area tersebut sebelum situasi memburuk," kata Adams kepada wartawan.
(bbn)