Penguatan lagi dolar AS dipastikan menekan nilai rupiah. Bila bursa dibuka hari ini, rupiah berpeluang semakin terpuruk ke level Rp16.300/US$.
Tadi malam, rupiah offshore di pasar New York ditutup melemah tipis ke Rp16.258/US$ dan pagi ini masih melanjutkan pelemahan di kisaran Rp16.262/US$ pada untuk kontrak NDF 1 pekan. Sementara kontrak NDF 1 bulan bergerak lebih lemah di kisaran Rp16.278/US$ pada pukul 09:33 WIB, setelah ditutup melemah juga tadi malam. Level itu lebih rendah dibanding posisi penutupan rupiah spot kemarin di Rp16.260/US$ terlemah sejak April 2020.
Para pedagang di pasar derivatif offshore rupiah, bahkan memperdagangkan rupiah di kisaran Rp16.309/US$ untuk kontrak NDF 3 bulan, 6 bulan di Rp16.365/US$ dan 12 bulan sudah di Rp16.475/US$.
Non-deliverable forward adalah kontrak derivatif valas di mana dua pihak bersepakat untuk menukar uang tunai dengan kurs di level tertentu di masa depan. Ini biasanya digunakan para spekulan yang mencari selisih dari pergerakan nilai tukar berdasarkan sentimen. Para pelaku bisnis juga memakai pasar forward untuk mengamankan pasokan dolar AS yang ia butuhkan di masa depan.
Pergerakan rupiah NDF seringkali menjadi sinyal arah pergerakan level rupiah di pasar spot. Bila tren di pasar forward melemah, di pasar spot biasanya akan mengikuti terutama bila selisih level nilai tukar cukup lebar.
(rui)