Logo Bloomberg Technoz

Baru 54%, Freeport Minta Tambah Waktu Pembangunan Smelter Gresik

Sultan Ibnu Affan
27 March 2023 19:00

Ilustrasi PT Freeport Indonesia (Dok. PT Freeport Indonesia)
Ilustrasi PT Freeport Indonesia (Dok. PT Freeport Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas memastikan proyek smelter tembaga di Manyar, Gresik tetap berjalan sesuai dengan Kurva-S yang telah disepakati oleh pemerintah. Kurva S adalah metode perhitungan dalam proyek konstruksi yang berisi data kumulatif; seperti biaya, waktu kerja, dan persentase perkembangan pengerjaan.

Menurut dia, Freeport sebenarnya harus menyelesaikan proyek smelter tersebut pada 21 Desember 2023. Hal ini merujuk pada ketentuan dalam perpanjangan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), pada 21 Desember 2018. Sesuai ketentuan, smelter sudah harus dimulai lima tahun setelah keluar IUPK.

Meski demikian, Tony mengatakan, proyek smelter ini mengalami kendala saat pandemi Covid-19, mulai pada 2020.

"Sehingga kami mengajukan kepada pemerintah, bahwa ada keterlambatan proyek ini sebagaimana proyek lain di dunia dan kami mengajukan Kurva-S (yang baru)," jelas Tony dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (27/3/2023).

Dia mengatakan, proyek smelter berkapasitas 1,7 juta ton ini akan merampungkan konstruksi fisik pada akhir 2023. Setelah itu, smelter akan mulai masuk fase produksi dan peningkatan kapasitas secara bertahap mulai 2024. Adapun saat ini, kata dia, proyek telah mencapai tahapan konstruksi fisik sebesar 54%.