Situasi itu berkebalikan dengan hari sebelumnya, ketika pasar menanti pidato pejabat The Fed dengan optimisme. Semua berubah usai terbitnya data survei penting, di mana Indeks Kepercayaan Konsumen AS semakin melemah pada bulan April, yang mengalami bulan terburuk sejak September.
Bila Pasar RI buka
Apabila pasar saham Indonesia buka hari ini, kemungkinan IHSG juga akan bergerak melemah, searah dengan yang terjadi di Wall Street tersengat sentimen gelagat atas respons pasar menanti pengumuman The Fed terkait suku bunga acuan, yang tidak mungkin akan menurunkannya dalam waktu dekat, Higher for Longer.
Pasar keuangan Indonesia tutup, libur Bursa memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) pada Rabu, 1 Mei 2024.
Adapun Perdagangan Bursa akan kembali berlangsung mulai Kamis, 2 Mei 2024.
"Pasar berada dalam mode ketakutan penuh" jelang pemaparan The Fed, kata Andrew Brenner di NatAlliance Securities.
"Suku bunga tidak akan turun dalam waktu dekat, dan ekuitas mengalami kesulitan untuk menjustifikasi harga-harganya,” jelasnya.
Sebuah survei yang dilakukan oleh 22V Research menunjukkan hanya 16% investor yang disurvei mengharapkan reaksi "Risk-On" terhadap keputusan Fed pada Rabu, 44% mengatakan "Risk-Off," dan sisanya, 40% "Diabaikan/campuran."
Penghitungan tersebut juga mengungkapkan bahwa dua pertiga responden masih ‘Mengharapkan’ atas perkiraan penurunan suku bunga pada tahun 2024.
"Dengan data inflasi yang terus mengejutkan, narasi bahwa semua kejutan ini disebabkan oleh 'One-Off' pada komponen individu menjadi lebih sulit untuk dipertahankan," kata Joe Davis di Vanguard.
"Waktu akan menjawabnya, tetapi data menunjukkan bahwa apa yang kita sebut 'Pendaratan yang ditangguhkan' lebih mungkin terjadi daripada 'Pendaratan lunak/Soft Landing' yang telah lama diantisipasi,” tambahnya.
(fad)