Dilaporkan Kan News, media yang dikelola pemerintah Israel, mengutip seorang pejabat politik, pemerintah Israel mengharapkan jawaban dari Hamas pada Rabu (01/05/2024) malam. Berdasarkan syarat terbaru untuk jeda perang, pasukan Israel telah setuju untuk mundur dari sebagian wilayah Gaza.
Israel telah melancarkan kampanye militer melawan Hamas sebagai tanggapan atas invasi pada 7 Oktober, di mana lebih dari 1.200 orang tewas dan sekitar 250 disandera. Pasukan Israel telah menghancurkan sebagian besar Gaza selama konflik yang sudah berlangsung hampir tujuh bulan, dengan tujuan akhir menghancurkan Hamas dan mencegah serangan ulang.
Lebih dari 34.000 warga Palestina telah tewas selama serangan udara dan darat Israel di wilayah tersebut. Sementara banyak lainnya yang berjuang untuk mendapatkan makanan dan perawatan kesehatan. Hamas telah membebaskan sekitar 105 sandera selama gencatan senjata pada November.
Berdasarkan proposal gencatan senjata terbaru, warga Palestina yang terlantar yang perlu kembali ke rumah mereka di Gaza utara setelah terpaksa berlindung di selatan tidak akan diperiksa oleh pasukan Israel, kata Kan. Hanya Mesir dan negara lain yang akan melakukan tugas tersebut.
Israel masih diizinkan untuk "melacak" warga Palestina yang kembali ke Gaza utara menggunakan "alat lain," kata Kan, tanpa memberikan lebih banyak detail.
Pada Senin, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak para pemimpin Hamas untuk segera mengambil keputusan mengenai kondisi Israel untuk gencatan senjata sementara.
Israel telah "sangat bermurah hati" dengan proposal yang dibuat selama pembicaraan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir, kata Blinken di Riyadh. Dia tidak memberikan detail lebih lanjut tentang tawaran yang ada.
(bbn)