Logo Bloomberg Technoz

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO Harita Nickel akan dipergunakan untuk:

  1. Sekitar 38,08% akan digunakan untuk modal kerja (working capital) Harita Nickel.
  2. Sekitar 32,27% untuk keperluan entitas anak dan entitas asosiasi yang akan disalurkan melalui setoran modal dan pinjaman, dengan salah satunya akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas pengolahan ferronickel dengan menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).
  3. Sekitar 2,12% akan digunakan oleh Harita Nickel untuk belanja modal (capital expenditure).
  4. Sekitar 15,13% akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) dan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP).
  5. Sekitar 6,05% untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan.
  6. Sekitar 5,46% untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya.
  7. Sekitar 0,89% untuk pembayaran seluruh utang outstanding Fasilitas Term Loan 1 dan Fasilitas Term Loan 3 kepada OCBC NISP.

Harita Nickel merupakan perusahaan nikel murni yang berpengalaman dengan kemampuan hulu dan hilir di Pulau Obi, Indonesia. Saat ini Harita Nickel berada pada posisi strategis dan sangat diunggulkan untuk mendapatkan keuntungan dari meningkatnya kebutuhan baterai isi ulang di industri kendaraan listrik terhadap upaya transisi energi melalui paparan nikel dan produk bahan baterai terkait.

Sampai dengan prospektus diterbitkan, Harita Nickel dan anak usaha tengah mengoperasikan dua proyek pertambangan potensial nikel laterit aktif seluas 4.247,00 hektar di Kawasi yang dioperasikan oleh perseroan.

Selanjutnya lewat entitas anak mengoperasikan 1.276,99 hektar di Loji. Kawasi dan Loji berada dalam satu area, di Pulau Obi, Maluku Utara Indonesia. Total luas kawasan pertambangan Harita Nickel mencapai 5.523,99 hektar.

Dalam menjalankan bisnisnya, NCKL memiliki keunggulan kompetitif. Harita Nickel akan mendapatkan keuntungan dari prakiraan meningkatnya angka permintaan MHP (produk  bijih nikel laterit) dalam tren ekosistem sektor kendaraan listrik. Hal ini dapat menaikkan permintaan bijih nikel milik NCKL.

Harita Nickel dinyatakan merupakan produsen nikel murni (pure-play nickel producer). Harita Nickel melakukan kegiatan yang terdiri dari operasi nikel hulu dan hilir dan investasi pada proyek-proyek nikel hilir.

Perseroan juga melaksanakan kegiatan operasi yang terintegrasi secara vertikal. Area lokasi strategis di Pulau Obi, yang memungkinkan NCKL mencapai sinergi operasional.

Selanjutnya Trimegah Bangun Persada memiliki dukungan dan sponsor dan rekam jejak dari konglomerat bisnis Harita Jayaraya. Dalam prospektus mereka mengklaim memiliki tim manajemen yang berpengalaman.

Atas dasar itulah, NCKL unggul dalam kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan utamanya pengembangan rantai nilai material nikel, feronikel dan baterai.

Perseroan klaim mampu memproduksi nikel dan feronikel secara lebih berkelanjutan secara jangka panjang, serta punya rekam jejak pertumbuhan dengan arus kas yang positif. Sebagai gambaran pendapatan NCKL per November tahun lalu mencapai Rp 9 triliun, naik 17% dari periode yang sama tahun lalu. Laba periode berjalan Rp 4,3 triliun, naik 207%.

Trimegah Bangun Persada akan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) 12 April mendatang. Jika semua berjalan sesuai rencana, IPO NCKL akan jadi yang terbesar sepanjang 2023, melebihi raihan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

IPO saham Harita Nickel juga akan masuk ke dalam daftar lima IPO terbesar di pasar modal Indonesia.

Janji manajemen Harita Nickel lainnya adalah pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen saham perseroan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

Proporsi dividen tunai sebanyak-banyaknya 30% dari laba bersih. Harita Nickel, sebagai catatan, telah membagikan dividen sejak tahun 2012.

Dapat diambil kesimpulan, prospek saham NCKL di masa mendatang masih sangat potensial. Dukungan permintaan baterai listrik yang terus bertumbuh jadi katalis positif.

Tren kendaraan listrik yang menjadi gerakan pemerintah pusat mampu mendorong potensi peningkatan permintaan nikel milik Trimegah Bangun Persada. Sektor pertambangan dan pengolahan nikel NCKL juga masih memiliki banyak peluang untuk melanjutkan tren kenaikan.

Disclaimer:

Artikel ini bukan ajakan dari Bloomberg Technoz untuk membeli saham tertentu. Semua risiko investasi yang dilakukan investor menjadi tanggungjawab secara mandiri.

(fad/wep)

No more pages