"AI ini sumber daya alam bisa digunakan lebih produktif dan maksimal. Perubahan yang terjadi di dunia memang menyangkut aspek kehidupan dunia. Bukan hanya GovTech di bidang teknologi, tapi hal-hal lain, pertanian perikanan, GovTech, Bisnis, digital ekonomi atau lainnya," jelas dia.
"Microsoft punya Asia Pacific Research and Development Center. Pak Presiden meminta agar salah satunya dibangun di Indonesia, tempatnya terserah, ada beberapa daerah, termasuk di IKN, Bali, tawarannya itu," kembali ditegaskan Budi.
Sebelumnya, Budi Arie menyampaikan alasan mengapa Microsoft memiliki keingan untuk melakukan investasi dengan jumlah besar di Indonesia. Indonesia merupakan negara yang dipenuhi oleh Green Energy, yang merupakan salah satu daya tarik Microsoft untuk melakukan investasi di Indonesia.
"Apa sih yang gak kita punya? Air kita punya, Matahari kita punya, geothermal kita punya, kita ini negara kaya energi terbarukan," papar dia.
Investasi US$1,7 miliar Microsoft selama empat tahun pada bidang komputasi awan dan kecerdasan buatan disampaikan Satya Nadella mencakup pembangunan pusat data baru di Indonesia, tanpa memberi rincian lebih lanjut.
"Artinya kita akan memiliki infrastruktur pelatihan kelas dunia, apakah [cip] Nvidia, entah itu AMD, atau cip Maia buatan Microsoft akan menjadi bagian dari infrastruktur pusat data, memungkinkan developer melatih model [AI] mereka," pungkas Satya Nadella.