Alhasil, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk menjadi US$129,05 juta, susut 26,99% dari sebelumnya di US$176,7 juta. Ini juga menyebabkan laba per saham susut menjadi US$0,00178 dari sebelumnya di US$0,00269.
Catat kenaikan produksi
Presiden Direktur AMMN Alexander Ramlie mengatakan, perseroan mencatakan kinerja operasional yang positif. Ini tercermin dari naiknya produksi tembaga dan emas.
Sepanjang kuartal 1-2024, kata Alex, produksi tembaga AMMN mencapai 98 juta pon atau naik 21% secara tahunan. Penjualan emas juga naik 5% menjadi 80 juta pon.
Kemudian, produksi emas mencapai 166.536 ons atau naik 34% secara tahunan. Volume penjualan juga naik 15% menjadi 150.368 ons.
Tingginya produksi tersebut, kata Alex, lantaran perseroan memulai 2024 dengan hasil produksi yang baik karena tingginya kadar bijih dari Fase 7.
"Pasca Fase 7, kami akan bertransisi menuju penambangan bijih Fase 8. Sementara itu, proyek ekspansi berjalan sesuai rencana. Proyek smelter melampaui target yang ditetapkan pada bulan Maret 2024 dan pembangunan berjalan sesuai jadwal untuk penyelesaian konstruksi fisik pada akhir Mei 2024,” ujar Alex dalam keterangan resminya, Selasa.
Sementara itu, Direktur Keuangan AMMN Arief Sidarto mengatakan, "meskipun hasil produksi yang baik di Q1 2024, penjualan bersih hanya naik 1%. Hal ini karena ada penurunan harga tembaga sebesar 19% yang diimbangin dengan peningkatan volume penjualan emas dan tembaga masing-masing 15% dan 5%, serta peningkatan harga emas sebesar 9%."
(ibn/dhf)