Logo Bloomberg Technoz

Beijing telah mengandalkan konsumsi masyarakat untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi negara yang terpukul oleh pandemi selama tiga tahun terakhir. Meski data-data terbaru telah menunjukkan pemulihan, daya beli negara tersebut tidak sekuat sebelumnya. Pemulihan China pasca-Covid belum secepat atau sekuat negara lainnya.

Meningkatnya pengangguran dan melambatnya investasi di sektor properti membuat banyak konsumen berhati-hati dalam melakukan belanja yang besar.

Kondisi ini membuat beberapa perusahaan pesimisris dengan prospeknya di tahun depan. Yum China Holdings Inc., perusahaan yang mengelola KFC dan Pizza Hut di China, bulan lalu memperingatkan agar perusahaan tetap tenang. Sementara Starbucks mengatakan bahwa meski mereka telah membuka kembali gerai-gerai mereka, perusahaan tetap perlu berhati-hati dengan adanya ketidakpastian jangka pendek. Adapun China Resources Beer Holdings Co mengharapkan adanya pemulihan meskipun bertahap.

Li Ning melaporkan peningkatan penjualan yang stabil selama tiga bulan pertama tahun ini. Namun, menurut analis Bloomberg Intelligence Catherine Lim, perusahaan perlu meningkatkan penjualan ritel lebih dari 10% yoy selama April-Desember di semua platfrom penjualan di China agar dapat mencapai target mereka, yaitu maksimum 10% - 19% kenaikan pendapatan pada tahun 2023.

Sementara itu, merek pakaian olahraga top China Anta Sports Products Ltd., tengah berencana membuka sejumlah toko baru. Meski demikian, perusahaan memperkirakan pertumbuhan penjualan ritel berkisar antara 10% hingga 20%, sebuah kisaran yang menunjukkan lemahnya sentimen konsumen, menurut Citigroup Inc.

Wisatawan di Bandara Internasional Ibukota Beijing. (Sumber Bloomberg)

Adapun sektor pariwisata dan rumah makan, yang juga terkena dampak negatif lockdown besar-besaran, telah kembali pulih. Samsonite International SA menyatakan penjualannya dalam dua bulan pertama tahun ini naik 16,5% dari tahun lalu. Pihak perusahaan memperkirakan jumlah perjalanan di China akan kembali ke level pra-pandemi pada akhir kuartal kedua. Jaringan hotel global Accor SA juga memprediksi pasar domestik akan lebih baik pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2019.

(bbn)

No more pages