Harga pangan yang masih bertahan di level tinggi membuat inflasi naik dari tahun lalu. Mengutip catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga berbagai sembako memang masih mahal.
Rata-rata harga beras premium sepanjang April tercatat Rp 15.990/kg. Naik 17,4% dibandingkan April 2023.
Lalu rerata harga beras medium pada April ada di Rp 13.810/kg. Melesat 16,05% dalam setahun.
Kemudian harga bawang merah pada April adalah Rp 45.980/kg. Bertambah 33,24% selama setahun terakhir.
Sementara harga bawang putih bonggol pada April ada di Rp 43.070. Melejit 35,31% dalam setahun.
Berikut perkembangan sejumlah harga pangan lainnya:
Inflasi pangan memang sedang tinggi. Pada Maret, BPS mencatat inflasi kelompok bergejolak (volatile foods) mencapai 10,33% yoy. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 8,47% yoy.
Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), menilai kenaikan inflasi volatile foods (yang didominasi bahan makanan) disebabkan oleh faktor musiman yaitu peningkatan permintaan saat Ramadan-Idul Fitri. Kemudian ada juga faktor pergeseran musim tanam akibat El Nino.
"Ke depan, inflasi volatile foods akan menurun seiring peningkatan produksi akibat masuknya musim panen,” tegasnya.
Kemudian untuk inflasi inti, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg menghasilkan median proyeksi 1,78% yoy. Sedikit lebih tinggi ketimbang Maret yang sebesar 1,77% yoy.
Sepertinya pergerakan harga emas masih mewarnai dinamika inflasi inti. Sebab, emas memang salah satu komoditas yang masuk keranjang inflasi inti, barang dan jasa yang harganya persisten alias susah bergerak.
Sepanjang April, rata-rata harga emas di pasar spot tercatat US$ 2.335,85/troy ons. Naik 16,72% dibandingkan rerata April 2023.
"Komponen inflasi inti naik 1,77% pada Maret dengan andil 1,14%, di mana komoditas yang dominan memberi andil kenaikan adalah emas perhiasan, lalu gula pasir, nasi dengan lauk, juga biaya kontrak rumah dan sewa rumah," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
(aji)