Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Pertanian memutuskan tetap menggunakan harga eceran tertinggi (HET) Tahun Anggaran 2023 dalam menetapkan alokasi dan harga pupuk bersubsidi sektor pertanian pada Tahun Anggaran 2024.

Penetapan tersebut disahkan melalui Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 249/KPTS/SR.320/M/04/2024 yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada 22 April 2024.

"Pada saat keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Pertanian Nomor 744/KPTS/SR.320/M/12/2023 tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsisi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2024 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku," tulis keputusan tersebut, dikutip Selasa (30/4/2024).

Lebih lanjut, dalam putusan ini disebut pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi petani yang melakukan usaha tani di subsektor tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai; hortikultura seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih; serta perkebunan rakyat seperti tebu rakyat, kakao, juga kopi dengan luas lahan 2 hektare (ha) termasuk di dalamya petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Petani menanam benih semangka di bekas sawah di Subang, Jawa Barat, Sabtu (29/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

"Alokasi Pupuk Organik diprioritaskan pada wilayah sentra komoditas padi di lahan sawah dengan kandungan C-Organik kurang dari 2%," jelas Amran.

Adapun, HET Pupuk Subsidi Tahun Anggaran 2024 sebagai berikut:

  • Pupuk Urea = Rp2.250/kg
  • Pupuk NPK = Rp2.300/kg
  • Pupuk NPK Formula Khusus = Rp3.300/kg
  • Pupuk Organik = Rp800/kg 

Tambahan Anggaran

Sementara pada akhir Maret 2024, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga secara simbolis menyerahkan alokasi penambahan pupuk subsidi untuk petani seluruh Indonesia senilai Rp28 triliun.

Pupuk tersebut diserahkan usai meninjau penanaman padi di Desa Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Dengan demikian, total anggaran pupuk subsidi kini mencapai Rp54 triliun. 

Penambahan ini kata Amran merupakan tindak lanjut hasil dari berbagai pertemuan dan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan juga para Menteri, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Dengan penambahan anggaran tersebut, alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun ini mencapai 9,55 juta ton, dan resmi diputuskan melalui surat menteri keuangan nomor S-297/MK.02.2024.

"Kabar baik ini yang ditunggu-tunggu petani Indonesia karena ini bagian dari tonggak sejarah kembalinya kebutuhan petani yaitu pupuk. Alhamdulillah tadi pagi [kemarin] saya sudah tanda tangan," kata Amran seperti dalam keterangan yang diterima.

Untuk diketahui, volume pupuk subsidi pada  2024 meliputi pupuk kimia dan organik untuk 9 jenis komoditas seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao.

Sementara itu, alokasi pupuk mengacu pada rekomendasi Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian.

(prc/wdh)

No more pages