Bloomberg Technoz, Jakarta - Amerika Serikat (AS) menemukan lima unit pasukan keamanan Israel bertanggung jawab atas pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM). Ini pertama kalinya Washington mengambil kesimpulan seperti itu terhadap pasukan Israel. Demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS pada Senin (29/4), meskipun tidak melarang unit mana pun untuk menerima bantuan militer AS.

Israel telah melakukan "remediasi" dalam kasus empat unit tersebut sesuai dengan hukum AS yang melarang bantuan militer kepada unit pasukan keamanan yang melakukan pelanggaran tersebut dan belum diadili, kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, kepada para wartawan.

Melansir Reuters, Selasa (30/4/2024), insiden-insiden yang dimaksud terjadi di luar Gaza sebelum konflik pecah antara Israel dan Hamas pada Oktober, kata Patel.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa mereka telah melaporkan insiden-insiden yang melibatkan unit-unit Israel termasuk pembunuhan di luar hukum, penyiksaan dan kekerasan fisik kepada Departemen Luar Negeri AS, yang sebagian besar dilakukan terhadap orang-orang Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Patel menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai pelanggaran yang dilihat oleh para pejabat AS, unit mana saja yang terlibat, atau langkah perbaikan apa yang telah dilakukan.