Adapun laba bersih dari segmen bisnis alat berat yang dijalankan oleh PT United Tractors Tbk (UNTR) tercatat turun 15% menjadi Rp2,8 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan kontribusi dari bisnis pertambangan dan mesin konstruksi.
Sebagai informasi, laba bersih dari segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi perseroan tercatat turun 15% menjadi Rp2,8 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan kontribusi dari bisnis pertambangan dan mesin konstruksi.
Secara rinci, PT United Tractors Tbk (UNTR) yang 59,5% sahamnya dimiliki oleh ASII mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 15% menjadi Rp4,5 triliun. Selain itu, perusahaan kontraktor umum yang 87,7% sahamnya dimiliki UNTR yakni PT Acset Indonusa Tbk (ACST) melaporkan rugi bersih sebesar Rp42 miliar dibandingkan rugi bersih sebesar Rp30 miliar pada kuartal pertama tahun sebelumnya.
Djony menyampaikan, terlepas dari tantangan-tantangan tersebut, perseroan tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. “Didukung oleh neraca keuangan yang kuat, grup dengan diversifikasi portofolio bisnisnya berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang-peluang pertumbuhan jangka panjang,” ujar Djony.
(mfd/spt)