Manolo Serapio Jr. dan Suttinee Yuvejwattana - Bloomberg News
Bloomberg, Gelombang panas yang melanda Asia Tenggara terus berlanjut dan menimbulkan dampak. Filipina mengumumkan penghentian sementara kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah negeri, sementara permintaan listrik di Thailand meningkat hingga mencapai rekor tertinggi.
Menurut badan cuaca nasional, suhu di kota metropolitan Manila melonjak hingga 38,8 celcius pada Sabtu (27/04/2024). Angka tersebut memecahkan rekor tertinggi yang pernah tercatat pada Mei 1915. Departemen Pendidikan menanggapi cuaca yang terik tersebut, dan aksi mogok supir jeepney di seluruh negeri, dengan menutup sekolah negeri pada hari Senin (29/04/2024) dan Selasa (30/04/2024).
Di Thailand, Kementerian Energi mengatakan permintaan listrik mencapai rekor 36.356 megawatt pada Sabtu malam. Wilayah utara dan timur laut negara itu diperkirakan menjadi yang terpanas, dengan suhu tertinggi mencapai 44 celcius yang tercatat di beberapa daerah pada Minggu.
Bangkok mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem minggu lalu karena indeksnya naik ke level "sangat berbahaya". Sekitar 30 orang meninggal dunia akibat suhu tinggi tahun ini di Thailand, dibandingkan dengan 37 kematian terkait panas sepanjang tahun 2023.
Panas dan kekeringan yang meningkat telah dirasakan dalam beberapa pekan terakhir mulai dari India, yang sedang melaksanakan pemilihan umum terbesar di dunia dalam suhu yang telah meningkat di atas 40 celcius, hingga perkebunan kopi Vietnam.
Awal bulan ini, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperingatkan bahwa lebih dari 243 juta anak di seluruh Asia Timur dan Pasifik berisiko terkena penyakit terkait panas dan kematian, ketika wilayah tersebut bersiap menghadapi musim panas yang luar biasa panas.
Gelombang panas yang berkepanjangan sudah memaksa Filipina untuk menutup beberapa sekolah awal bulan ini, mendorong kembalinya pembelajaran jarak jauh yang menjadi norma selama Covid. Sementara pemerintah mendesak masyarakat untuk menghemat listrik karena pembangkit listrik terpaksa ditutup.
Pemerintah provinsi di pulau utama Luzon akan menerapkan empat hari kerja dalam seminggu hingga Juli untuk mengurangi dampak suhu tinggi pada karyawan dan masyarakat.
Indeks panas nasional, yang mengukur suhu yang dirasakan oleh individu karena memperhitungkan kelembaban, diperkirakan mencapai 46 celcius pada Senin di Manila.
(bbn)
