Pemeriksaan isi barang kiriman dilakukan terhadap barang-barang yang terindikasi mencurigakan dan perlu pemeriksaan lebih lanjut usai melalui tahap pemindaian X-Ray. Ketika suatu barang terindikasi mencurigakan, Bea Cukai akan mengecek dokumen pengiriman barang dan meminta petugas PJT untuk membuka paket tersebut. Dengan demikian, petugas Bea Cukai di lokasi dapat melihat isi maupun nilai barang dan mengecek kesesuaiannya dengan dokumen pengiriman.
"Konsumen robotik mempertanyakan kenapa kotaknya rusak? Kita tidak berkompeten untuk membuka penutup. Sekarang kita fair dan clear yah," tambah Askolani.
Sebelumnya, paket berisikan mainan Megatron auto transform sempat tertahan oleh Bea Cukai di PJT. Menurut Askolani, saat itu pihaknya masih berupaya memastikan nilai barang tersebut.
Di sisi lain, mainan tersebut tergolong baru dan belum ada referensi harganya. Kendati begitu, Askolani mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan PJT DHL serta pihak lainnya dan menyepakati bahwa rujukan nilai mainan Megatron auto transform tersebut ditetapkan sekitar US$800.
"Disepakati bahwa harganya sekitar US$800, kita hitung nilai kepabeanan, dan alhamdulillah sudah selesai untuk robotik," tutur Asko.
Dalam kesempatan yang sama, Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia, Ahmad Mohamed mengakui adanya sedikit kerusakan pada kemasan paket kiriman mainan tersebut.
Dia pun mengklaim telah melakukan komunikasi dengan Bea Cukai maupun influencer tersebut dan menunjukkan rekaman CCTV prosedur pengecekan isi barang. " Secara SOP gampang diatasi," ucap Ahmad.
Sebelumnya, viral di media sosial Instagram unggahan content creator mainan Medy Reynaldy @medyrenaldy yang mengeluhkan paket kiriman mainan robot Megatron dari luar negeri miliknya tertahan di Bea Cukai karena terkait dengan nilai barang yang dianggap tidak sesuai ketentuan.
Dalam status pengiriman, Bea Cukai pada awalnya menyebut nilai mainan Megatron Robosen yang dikirim mencapai US$1.699. Padahal, menurut Medy harga mainan tersebut hanya US$899. Setelah viral di jagat media sosial, Bea Cukai dan DHL Express akhirnya merilis mainan Megatron milik Medy yang tertahan.
Namun, setelah barang diterima, Medy mengeluhkan adanya sejumlah kerusakan pada kemasan dan pengunci kotak mainan tersebut karena diduga paketnya telah dibuka oleh pihak Bea Cukai. "Box ini isinya charger, gak cuma penyok. Tapi sobek," tulis Medy dalam postingan di Instagram.
(mfd/spt)