Sejalan dengan kenaikan pendapatan, sejumlah beban turut mengalami kenaikan. Salah satunya, beban penyusutan yang sebesar Rp3 triliun, naik 8,95% secara tahunan.
Namun, beban infrastruktur susut tipis menjadi Rp2,22 triliun dari sebelumnya di Rp2,33 triliun. Kemudian, biaya keuangan perusahaan juga tercatat naik menjadi Rp758,1 miliar dari sebelumnya di Rp682,2 miliar.
Beban pajak juga ikut membengkak menjadi Rp129,7 miliar dari sebelumnya di Rp33,6 miliar. Alhasil, laba periode berjalan tercatat menjadi Rp547,4 miliar.
Meski begitu, torehan laba tersebut masih naik 168,12% dari sebelumnya yang hanya Rp204,1 miliar. Naiknya laba itu juga menjadikan laba per saham tumbuh menjadi Rp41 dari sebelumnya di Rp16.
Sementara itu, EXCL mencatatkan total aset hingga akhir maret 2024 mencapai Rp87,97 triliun, naik tipis dari sebelumnya di Rp87,68 triliun.
Jumlah ekuitas juga naik menjadi Rp27,05 triliun dari sebelumnya di Rp26,50 triliun. Kas dan setara kas tercatat mengalami penyusutan menjadi Rp1,15 triliun dari sebelumnya di Rp1,73 triliun.
(ibn/dhf)