Selain pendapatan yang naik, GOTO juga berhasil menekan sejumlah beban. Jumlah biaya dan beban mampu dipangkas sebesar 32% menjadi Rp 5,02 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,38 triliun.
Penurunan beban terbesar yakni dari beban penjualan dan pemasaran yang bisa diturunkan hingga 56% menjadi Rp723 miliar dari Rp1,63 triliun dan beban pengembangan produk turun 62% menjadi Rp353 miliar dari Rp933 miliar.
“Pada tahun 2023, kami telah meletakkan landasan yang kuat serta menentukan strategi pertumbuhan dengan memperluas basis pengguna, memperdalam wallet share pengguna ekosistem, menurunkan beban operasional, serta memperkuat kemitraan dengan TikTok ,” kata Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, dalam siaran pers.
Patrick menegaskan, pada kuartal pertama 2024, perseroan telah mempercepat pelaksanaan strategi tersebut serta kembali melakukan investasi pada produk-produk andalan, yang hasilnya mulai terlihat di bulan Maret dan April 2024.
“Seiring implementasi strategi tersebut, kami berharap dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih cepat di tahun ini, dan di saat yang sama tetap berkomitmen kepada tujuan profitabilitas yang telah kami tetapkan,” katanya.
Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo, menambahkan, “Pada kuartal pertama 2024, GoTo mencatatkan pertumbuhan topline kuat. Hal ini tercermin pada pertumbuhan GTV inti Grup sebesar 32% dibandingkan tahun sebelumnya, serta pertumbuhan pendapatan bruto sebesar 18% dibandingkan tahun sebelumnya.”
“Sementara itu, EBITDA yang disesuaikan, tetap sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga kami berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan pedoman EBITDA yang disesuaikan untuk tahun buku 2024. Kami akan tetap berinvestasi dengan hati-hati, mempertahankan pengelolaan beban usaha secara disiplin, seiring langkah mempertahankan pertumbuhan bisnis jangka panjang,”katanya
(ibn)