“Sampai kapan [Indonesia] akan kalah saing karena produksi gulanya makin jauh lebih mahal? Nah, di Merauke itu kurang lebih ada 2 juta hektare [ha lahan tebu]. Dengan KLHK, kami identifikasi alokasi tebunya. Tim saya baru turun dari [Merauke], kemarin pulang. Kami identifikasi ada sekitar 2 juta ha [lahan potensial],” ujar Bahlil.
Pengelola Lahan
Bahlil mengatakan jutaan lahan tebu di Merauke itu nantinya akan dibagi menjadi beberapa kelompok, antara yang murni dikelola oleh perusahaan swasta dan yang dikelola oleh badan usaha milik negara (BUMN).
“Satunya lagi akan ada yang dikelola [melalui skema] kawasan ekonomi khusus [KEK] oleh BUMN. Ini kan blending investasi swasta [dan BUMN], karena dengan ini kita bisa melakukan percepatan swasembada gula,” tutur Bahlil.
Bibit dari Australia
Untuk tahap pertama, Bahlil menyebut pemerintah sudah mendatangkan sekitar 2 juta bibit tebu dari Australia. Dia pun mengeklaim bibit tersebut cocok dengan kondisi tanah di Merauke.
“Nanti kita harap semua investasinya ini dari dalam negeri. Mitra kami berikan kesempatan seluas-luasnya ke pengusaha yang ingin berkebun tebu, sekaligus dengan industrinya,” kata Bahlil.
Dihubungi secara terpisah, PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) atau Sugar Co mengonfirmasi akan mengelola lahan tebu yang disiapkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Namun, perseroan hingga saat ini belum mendapatkan mitra atau investor yang bakal digandeng untuk mengelola lahan tebu tersebut.
Bukan hanya itu, Sugar Co mengaku juga masih dalam proses untuk mencari investor untuk mengelola lahan tebu dan pabrik gula di Sumatra Selatan, Lampung serta Sulawesi Selatan.
“Rencananya Sugar Co akan mengelola lahan tebu di Merauke bersama mitra atau investor. Sampai saat ini kami belum mendapatkan investor, masih dalam proses pencarian, baik investor untuk pengelolaan lahan tebu dan pabrik gula di Sumsel, Lampung, Sulawesi Selatan maupun di Merauke,” ujar Presiden Direktur PT SGN Aris Toharisman kepada Bloomberg Technoz, Senin (29/4/2024).
-- Dengan asistensi Dovana Hasiana
(wdh)