Produksi Baterai EV Bisa Lebih Sustainable dengan AI
News
29 April 2024 10:20
Bloomberg, Pengembangan baterai biasanya merupakan proses yang lambat dan melelahkan, dengan pengujian dan pengujian ulang yang ekstensif. Kini memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), waktu yang dibutuhkan bisa lebih cepat.
Mengukur berapa lama baterai dapat bertahan, misalnya, dapat melibatkan pengisian dan pengosongan ribuan kali. Dengan menggunakan AI, pengembang dapat memangkas waktu dan biaya desain baterai dengan melakukan iterasi yang lebih cepat dan lebih efisien.
Salah satu model prediksi awal membantu mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengidentifikasi teknik pengisian daya cepat, dari 500 hari menjadi 16 hari, sebagian dengan memprediksi masa pakai akhir menggunakan data dari beberapa siklus pertama, menurut sebuah studi Nature tahun 2020.
“Industri farmasi, yang memiliki biaya penelitian dan pengujian yang sangat mahal, adalah sektor yang telah menggunakan pendekatan seperti ini selama bertahun-tahun,” kata Alp Kucukelbir, co–founder dan kepala ilmuwan di perusahaan AI Fero Labs, yang menulis laporan tentang potensi AI untuk memacu solusi iklim.
Saat ini ada insentif finansial dan sosial untuk menerapkan teknik yang sama pada industri baterai dan mobil listrik, ujarnya.