Lebih lanjut, ia mengatakan banyak diantara mereka yang menempatkan uang Tunjangan Hari Raya (THR) ke dalam tabungan dan melakukan investasi pada berbagai instrumen.
Menurutnya hal tersebut tercermin dari indeks mutasi kredit individu rata-rata pada H-40 sampai H+4 lebaran yang berada di angka 128. Besaran tersebut tercatat tidak terlalu berbeda dengan 2 tahun terakhir, seperti pada 2022 yang tercatat sebesar 131 dan pada 2023 sebesar 130.
“Jadi masyarakat terima THR itu enggak semuanya dibelanjakan sekarang, jadi mereka ada yang disimpan. Ini banyak juga yang masuk ke instrumen investasi,” tutur David.
Adapun, ia menjelaskan bahwa indeks belanja individu tersebut direkam dari rata-rata transaksi yang dilakukan nasabah BCA pada H-40 sampai H+40 lebaran melalui berbagai sistem pembayaran seperti, transaksi pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM), menggunakan kartu kredit, menggunakan kartu debit, dan transaksi menggunakan QRIS.
Untuk diketahui, sebelumnya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi perputaran uang selama masa libur Ramadan dan Idulfitri 2024 mencapai Rp157,3 triliun.
Dengan mengacu data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang memproyeksi 193,6 juta orang atau setara dengan 48,4 juta keluarga, Kadin mengasumsikan setiap keluarga rata-rata akan menghabiskan Rp3.250.000.
“Dengan asumsi setiap keluarga membawa uang rata rata Rp.3.250.000 maka perputaran uang selama Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H tahun ini diperkirakan mencapai 157,3 triliun,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang, dalam keterangan resminya, Kamis (28/3/2024).
Meski demikian, Kadin menyebut besaran tersebut masih berpotensi naik karena hitungan yang dilakukan mengalikan angka minimal atau paling moderat. Kadin memprediksi perputaran yang tersebut akan menyebar ke berbagai sektor usaha, seperti sektor pakaian, makanan dan minuman, BBM, transportasi, hingga pariwisata.
(azr/roy)
