Sejak pertengahan Februari, harga emas menjalani reli dengan kenaikan mencapai 17%. “Sudah saatnya emas mengalami koreksi yang sehat,” ujar Ole Hansen, Head of Commodity Strategy di Saxo Bank AS, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas memang sedang bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 47,06. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Namun indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 4,22. Sudah jauh di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, harga emas berpeluang naik meski rentangnya relatif terbatas. Target resisten terdekat ada di US$ 2.340/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.352/troy ons boleh menjadi target selanjutnya.
Sementara target support terdekat adalah US$ 2.332/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi menuju US$ 2.326/troy ons.
(aji)