Revisi ke atas dari data inflasi PCE, yang menjadi indeks referensi penting bagi The Fed, mengonfirmasi bahwa laju disinflasi di negeri itu telah terhenti. Pasar pun memangkas prediksi penurunan bunga terutama juga karena pernyataan pejabat The Fed, yang dikenal dovish selama ini, menyatakan bahwa saat inilah waktu untuk mengukur ulang, rekalibrasi kebijakan.
Berikut ini beberapa kesimpulan penting dari data ekonomi pekan lalu menurut ekonom Bloomberg:
1. Pertumbuhan ekonomi kuartal 1-2024
Capaian PDB kuartal 1 Amerika sebesar 1,6%, tercatat di bawah prediksi dan proyeksi The Fed di 2,1% tahun ini. Meski lebih rendah, data PDB itu masih kuat apabila kategori yang volatile seperti data inventori dan perdagangan dikeluarkan.
Kenaikan lebih tinggi impor mencerminkan tingginya permintaan domestik. The Fed sepertinya tidak melihat data inflasi IHK yang lebih rendah sebagai pertanda bahwa terjadi pelemahan ekonomi di kuartal 1.
2. Inflasi PCE dan inflasi inti PCE
Data inflasi Personal Consumption Expenditure dan inflasi inti pada Maret mencatat kenaikan sesuai prediksi mayoritas ekonom dan pelaku pasar sementara data Januari dan Februari direvisi lebih tinggi.
Bersamaan dengan itu, pembacaan atas inflasi kuartal 1-2024 memperlihatkan inflasi inti PCE telah bangkit sedikitnya dua kali lebih cepat dari target The Fed 2%. Momentum disinflasi dalam kebijakan The Fed terhenti.
3. Ekspektasi pivot bunga The Fed
Pasar menolak ekspektasi penurunan bunga awal dan menggeser jalur bunga The Fed menjadi lebih tinggi untuk pekan kedua berturut-turut. Pasar kini melihat peluang 35% pemotongan bunga pertama The Fed pada Juni, turun dari 48% pekan lalu.
Gubernur The Fed Austan Goolsbee, anggota FOMC paling dovish, menyatakan, kemajuan inflasi terhenti dan The Fed harus mengkalibrasi ulang. Ini adalah pernyataan. yang jarang terjadi pada periode sebelum FOMC.
(rui)