Bloomberg News

Bloomberg, Elon Musk mewakili Tesla Inc melakukan kunjungan mendadak ke China pada hari Minggu. Ia mencari persetujuan untuk perangkat software bantuan mengemudi, yang dapat membantu menahan penurunan pendapatan produsen mobil listrik ini.

Elon Musk, CEO Tesla bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang, yang juga menjabat sekretaris Partai Komunis China untuk Shanghai dan membantu perusahaan mendirikan fasilitas yang sekarang menjadi pabrik terbesar di dunia.

Sumber yang mengetahui rencana pertemuan menyebut bahwa Elon Musk akan membahas Tesla dalam menerapkan sistem Full Self-Driving, atau FSD, dengan para pejabat.

Patut dicatat, rangkaian fitur ini membutuhkan pengawasan yang konstan dan tidak membuat Tesla menjadi otonom. Sebagai cetatan, perusahaan menghasilkan penjualan tambahan di AS dengan membebankan biaya US$8.000 (sekitar Rp128 juta) untuk membeli FSD secara langsung, atau US$99 (sekitar Rp1,5 juta) per bulan dalam mode paket berlangganan.

Honored to meet with Premier Li Qiang.

We have known each other now for many years, since early Shanghai days. pic.twitter.com/JCnv6MbZ6W

— Elon Musk (@elonmusk) April 28, 2024