"Penipu mengirimkan informasi melalui akun WhatsApp dengan menyertakan lampiran seolah-olah resmi untuk meyakinkan nasabah bahwa pesan tersebut berasal dari pengirim yang sah dan menyertakan tautan yang mengarah ke halaman phishing," dikutip dari laman BSSN.
Setelah penipu memperoleh sejumlah informasi pribadi dari nasabah, tahap akhir penipu akan menargetkan PIN ATM dari nasabah.
"Setelah memasukkan seluruh informasi ini, maka penipu akan mengarahkan nasabah ke akun WhatsApp bisnis milik penipu kembali," tulis BSSN.
Oleh karena itu, BSSN menginformasikan beberapa langkah mitigasi untuk para pengguna agar tidak mudah terjebak modus pembobolan rekening tersebut. Di antaranya sebagai berikut:
- Menggunakan keamanan berlapis ganda dengan menerapkan Autentikasi Dua Faktor atau 2FA.
- Mewaspadai setiap pesan masuk melalui Whatsapp yang meminta anda untuk memperbarui informasi pribadi dan menawarkan tawaran yang berlebihan.
- Mewaspadai setiap link yang diberikan orang tidak dikenal.
- Pastikan pengguna mengakses situs web rekening bank atau kartu kredit dengan mengetikkan URL secara langsung di peramban pengguna.
- Jangan memberikan informasi pribadi pengguna kepada siapapun yang meminta melalui Whatsapp.
(fik/del)
No more pages