Hamas Setuju Solusi 2 Negara Akhiri Konflik Israel-Palestina
Redaksi
26 April 2024 13:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Kelompok militan Palestina, Hamas, telah mengatakan selama lebih dari 15 tahun bahwa mereka dapat menerima kompromi dua negara dengan Israel--setidaknya untuk sementara. Namun, Hamas menolak untuk mengatakan bahwa mereka akan mengakui Israel atau menghentikan perlawanan bersenjata terhadapnya.
Bagi Israel dan banyak pihak lainnya, terutama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang terbaru di Gaza, hal tersebut menjadi bukti bahwa Hamas masih bertekad untuk menghancurkan Israel. Amerika Serikat dan negara-negara Eropa telah bergabung dengan Israel untuk menjauhi kelompok militan yang telah mereka cap sebagai organisasi teroris.
Bagi beberapa pengamat, Hamas telah mengisyaratkan potensi pragmatisme yang dapat membuka jalan menuju solusi. Namun, ketidakjelasan kelompok ini saat mencoba untuk menyelesaikan masalah posisinya sendiri telah memicu kecurigaan.
Hamas menawarkan "gencatan senjata" jangka panjang dan bukannya perdamaian langsung. Kelompok ini telah membatalkan janjinya untuk menghancurkan Israel, namun mendukung "perlawanan bersenjata"--dan mengatakan bahwa mereka akan berjuang untuk membebaskan seluruh "tanah Palestina".
Dalam iterasi terbaru dari sikapnya, pejabat senior Hamas Khalil al-Hayya mengatakan kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara pada Rabu bahwa kelompok tersebut akan meletakkan senjatanya dan beralih ke partai politik jika negara Palestina merdeka didirikan di Tepi Barat dan Jalur Gaza di sepanjang perbatasan sebelum tahun 1967.