Yield Treasury 2Y sudah di 5%, sedangkan 10Y sudah menyentuh 4,7%, memicu gelombang jual di pasar di seluruh dunia dan kembali melambungkan dolar AS sebagai safe haven baru bersama emas di tengah turbulensi pasar.
Dari dalam negeri, tekanan terhadap aset-aset rupiah juga datang dari laporan kinerja fiskal yang kurang baik. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati melaporkan, pendapatan negara tercatat Rp620,01 triliun pada kuartal I 2024, menurun 4,1% dari periode yang sama tahun lalu.
APBN pada akhir Maret masih mencatat surplus Rp9,1 triliun atau 0,04% dari Produk Domestik Bruto dengan keseimbangan primer mencatat surplus Rp122,1 triliun.
(rui)
No more pages