Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan belanja pegawai pada kuartal I 2024 melonjak 42.8% menjadi Rp70,7 triliun, dari belanja pegawai periode yang sama tahun lalu Rp49,5 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ada dua hal yang menyebabkan belanja pegawai melonjak signifikan. Pertama, adanya kebijakan kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri sebesar 8% dari gaji sebelumnya, serta kenaikan tunjangan pensiunan mencapai 12% dari nilai sebelumnya. Dengan demikian, belanja pegawai meningkat setiap bulannya.

"Kedua, pemerintah membagikan THR (tunjangan hari raya) bagi ASN, TNI/Polri dan pensiunan pada Maret secara penuh, berikut dengan tunjangan kinerja. Tahun-tahun sebelumnya tidak secara penuh," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN April 2024, Jumat (26/4/2024).

Berdasarkan rincian data Kemenkeu, belanja pegawai reguler tercatat Rp57,2 triliun atau naik 15,6% dari sebelumnya Rp49,5 triliun. Angka itu berasal dari total gaji dan tunjangan Rp38,7 triliun atau melonjak 14,2% dari Rp33,9 triliun. Kemudian, tunjangan kinerja honorarium, lembur, dan lainnya Rp18,5 triliun atau melesat 18,5% dari Rp15,6 triliun.

"Sementara itu, belanja untuk THR tercatat Rp13,5 triliun," sebut Sri Mulyani.

Secara akumulasi, belanja pemerintah pusat pada kuartal I tercatat Rp427,6 triliun atau 17,3% dari pagu anggaran, dengan peningkatan 23,1% yoy.

"Peningkatan belanja pemerintah pusat terjadi karena aktivitas front loading Pemilu yang terjadi Februari. Jadi banyak sekali belanja penyelenggaraan Pemilu," papar Sri Mulyani.

Rinciannya, belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Rp222,2 triliun atau 20,4% dari pagu. Angka ini dipengaruhi oleh bantuan program sembako, penyaluran bansos, dan dukungan pelaksanaan Pemilu.

Kemudian, belanja non-K/L Rp205,4 triliun atau 14,9% dari pagu. Angka ini dipengaruhi oleh realisasi subsidi energi dan pembayaran manfaat pensiun.

"Belanja yang tumbuh 23,1% pasti mempengaruhi kinerja perekonomian, ini salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi kuartal I," kata Sri Mulyani. 

(lav)

No more pages