Secara akumulasi, belanja pemerintah pusat pada kuartal I tercatat Rp427,6 triliun atau 17,3% dari pagu anggaran, dengan peningkatan 23,1% yoy.
"Peningkatan belanja pemerintah pusat terjadi karena aktivitas front loading Pemilu yang terjadi Februari. Jadi banyak sekali belanja penyelenggaraan Pemilu," papar Sri Mulyani.
Rinciannya, belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Rp222,2 triliun atau 20,4% dari pagu. Angka ini dipengaruhi oleh bantuan program sembako, penyaluran bansos, dan dukungan pelaksanaan Pemilu.
Kemudian, belanja non-K/L Rp205,4 triliun atau 14,9% dari pagu. Angka ini dipengaruhi oleh realisasi subsidi energi dan pembayaran manfaat pensiun.
"Belanja yang tumbuh 23,1% pasti mempengaruhi kinerja perekonomian, ini salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi kuartal I," kata Sri Mulyani.
(lav)